Find Us On Social Media :

10 Hektare Tanahnya Diwakafkan untuk Lokasi Pemakaman Pasien Covid-19, Pengusaha Jusuf Hamka Akui Ingin Jadi Sosok Ini Versi Indonesia

By Lina Sofia, Rabu, 28 Juli 2021 | 10:02 WIB

Jusuf Hamka.

GridPop.ID - Pengusaha jalan tol, Jusuf Hamka dikenal sebagai sosok yang kerap melakukan aksi kemanusiaan.

Di tengah melonjaknya kasus kematian akibat terpapar Covid-19 di Indonesia, ia merasa hatinya terpanggil.

Sebagai Dewan Pembina Yayasan Krematorium Cilincing, Jakarta Utara, Jusuf telah mendorong pengurus krematorium milik mendiang kakaknya untuk membuka layanan kremasi bagi jenazah pasien Covid-19 dengan tarif Rp 7 juta.

Baca Juga: Petugas Pemakaman Jenazah Covid-19 Terperosok ke Liang Lahat, Netizen Kaitkan Dosa-dosa Korban Hingga Sebut Ini Azab, Simak Videonya yang Viral

Selain itu, mengutip dari Kompas.com, Selasa (27/7/2021), Jusuf mengatakan, ia akan mewakafkan sebidang tanah miliknya untuk menjadi lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Tanah seluas hampir 10 hektare itu berlokasi di Rorotan, Cilincing, Jakarta Utara.

"Saya punya tanah sebetulnya di Rorotan, hampir 10 hektarelah, saya bilang kan, saya harus adil, saudara-saudara kita umat Hindu, Kristen, Budha soal kremasi sudah selesai," kata Jusuf.

Baca Juga: Sudah Disalati Hingga Hendak Dimakamkan tapi Ternyata Jenazah Covid-19 Tertukar, Keluarga dan Petugas Berujung Baku Hantam, Begini Kronologinya!

"Terus umat Islam dan umat lain yang mau dimakamkan, silakan pakai tanah saya," sambungnya.

Awalnya, Jusuf ingin memberikan tanah itu secara gratis.

Namun, akhirnya Jusuf memutuskan untuk menarik tarif sebesar Rp 7 juta untuk biaya gali tanah.

Baca Juga: Dituding Sopiri Ambulans Kosong, Petugas Pemakaman Langsung Rekam Isi Mobil dan Perlihatkan Fakta Sesungguhnya

"Tadinya mau saya gratiskan, orang saya bilang, 'Pak, kalau gratis, siapa yang galiin, dijual aja per dua meter Rp 7 juta.'

Oh ya sudah saya bilang, kita wakafkan, padahal tanah di situ semeter Rp 5 juta," ucap Jusuf.

"Kita wakafkan Rp 7 juta berikut ongkos galinya, jadi bukan mau bisnis kuburan lagi nih, nanti orang salah persepsi," tambahnya.

Melansir dari Tribunnews, pengusaha yang akrab disapa Babah Alun ini mengaku tidak tertarik untuk terjun ke dunia politik.

Baca Juga: Pantas Mampu Donasikan Rp 2 Triliun pada Pemprov Sumsel untuk Penanggulangan Covid-19, Keluarga Akidi Tio Ternyata Punya Latar Pekerjaan Mentereng

Jusuf mengatakan, ia justru ingin menjadi sosok seperti Mother Theresa yang selalu menebarkan kebaikan kepada banyak orang.

"Saya bukan pencitraan, saya tidak mau ke politik, saya mau jadi Mother Theresa. Kalau di luar negeri ada Mother Theresa, di Jakarta ada Babah Alun," kata Jusuf.

Jusuf memang dikenal sebagai salah satu pengusaha berdarah Tionghoa yang kerap melakukan aksi kemanusiaan.

Baca Juga: Miris, Balita Penderita Bocor Jantung Tak Dilayani karena Belum Daftar BPJS, Bupati Barito Kuala Berhenti Kerjasama dengan BPJS: Seperti Tak Ada Rasa Kemanusiaan!

Jusuf ini mengungkapkan pada awal pandemi virus Corona, ia menawarkan pada karyawannya pensiun dini.

Dari 1.200 karyawan, 400 di antaranya melakukan pensiun dini dengan memberikan uang pensiun mulai Rp 600 juta sampai Rp 2 miliar, melalui asuransi Jiwasraya.

Selain sibuk dalam urusan dunia, Jusuf Hamka juga dikenal religius.

Masjid Babah Alun Desari tak jauh dari gerbang Tol Cilandak Utama, Jakarta Selatan adalah buah tangan Jusuf Hamka, walaupun letaknya di pinggir gerbang tol, setiap waktu salat masjid ini selalu dikunjungi para jemaah.

Menyandang status sebagai 'bos besar', tak membuat Jusuf melupakan kesederhaaan yang melekat di dalam dirinya.

Baca Juga: Jadi Mantu Orang Nomor 1 di Indonesia, Selvi Ananda Curi Perhatian Saat Ambil Rapor Jan Ethes, Penampilannya Kenakan Kalung Mutiara Jadi Sorotan

GridPop.ID (*)