GridPop.ID - Teh adalah salah satu minuman favorit yang paling banyak diminum oleh masyarakat setelah air putih.
Teh terkenal sebagai salah satu minuman yang paling sehat, yang biasanya diminum di pagi hari atau bahkan setelah makan
Namun, muncul pertanyaan, mana yang lebih sehat antara es teh dan teh panas?
Baca Juga: Jadi Minuman Favorit Sejuta Umat, Es Teh Manis Temyata Bisa Sebabkan 5 Penyakit Berbahaya Bagi Tubuh
Apakah suhu teh akan mempengaruhi kandungan nutrisi di dalam teh? Simak terus untuk mengetahui jawaban menurut penelitian ilmiahnya.
Jenis teh ada berbagai macam. Salah satunya adalah teh hijau yang mengandung antioksidan paling tinggi.
Antioksidan merupakan zat penting dalam tubuh dan bermanfaat untuk mencegah kanker. Beberapa kandungan antioksidan yang banyak terkandung dalam teh adalah katekin, xanthine, dan asam galat.
Jumlah kandungan tersebut bisa beragam berdasarkan jenis teh dan cara menyeduhnya.
Melansir dari Kompas.com, sebuah penelitian yang dipublikasikan di NCBI meneliti tiga jenis teh dengan tiga macam cara menyeduh yang berbeda. Hasilnya mungkin di luar dugaan.
Penelitian di atas meneliti tiga cara menyeduh teh, menyeduh dengan air panas, menyeduh dengan air dingin, dan menyeduh dengan air panas kemudian. diberi es batu.
Cara pertama adalah cara yang umum dilakukan. Teh diseduh dengan air panas dengan suhu 75 sampai 95 derajat Celcius selama 3 sampai 4 menit.
Cara kedua, teh di seduh dengan air dingin bersuhu 4 derajat Celcius dan disimpan di kulkas selama 12 jam.
Sedangkan cara terakhir, menyeduh teh dengan cara pertama dan setelahnya diberi es batu. Cara terakhir kita kenal juga dengan es teh.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teh yang diseduh dengan cara kedua, yaitu diseduh dengan air dingin menunjukkan kandungan antioksidan yang paling tinggi.
Namun, cara ini agak menyulitkan karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk meminum teh.
Teh panas masih tetap mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Namun, peneliti menduga beberapa senyawa bioaktif dan antioksidan dalam teh rusak karena terkena suhu air yang panas.
Padahal, prosesnya cukup singkat dan tanpa pemanasan seperti merebus yang mungkin menghasilkan suhu yang lebih tinggi.
Cara kombinasi menyeduh teh dengan air panas kemudian ditambahkan es ternyata memberikan hasil yang cukup mengejutkan. Hasilnya, kandungan antioksidannya cukup tinggi walau tidak setinggi metode pertama.
Metode menyeduh kombinasi ini membuat teh mengeluarkan senyawa antioksidannya dengan cepat.
Namun, penambahan es batu membuat suhu menurun dengan cepat dan mencegah rusaknya antioksidan lebih banyak seperti pada metode pertama.
Sehingga, jika Anda mengincar asupan antioksidan yang lebih tinggi namun tidak punya waktu lama untuk menyeduh teh, Anda bisa menggunakan cara kombinasi tersebut.
Namun, rasa teh yang dihasilkan oleh teh yang diseduh air dingin tidak sekuat teh yang diseduh dengan air panas.
Jadi tinggal Anda sesuaikan dengan selera Anda, apakah Anda ingin meminum teh dengan rasa yang kuat, atau justru Anda ingin memaksimalkan kandungan antioksidan dalam minuman Anda dengan meminum es teh?
Meskipun teh banyak manfaatnya untuk tubuh, mengonsumsi teh stelah makan setelah makan ternyata tidak dianjurkan.
Baca Juga: Awas, Jangan Minum Kopi Sambil Makan Gorengan, Bahaya Tak Terduga Ini Menghantui Kesehatan
Melansir dari Grid.ID, Berdasarkan penelitian yang dilakukan, bahternyata minum teh setelah makan bisa mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Dalam penelitian The Journal of Nutritional Biochemistry, kandungan asam tannin dan polifenol dalam teh inilah yang mengganggu proses penyerapan protein dan zat besi.
Sebabnya, asam tannin dan polifenol akan mengikat kedua gizi tadi di dalam usus.
Nah, hal ini berakibat tubuh tidak bisa menyerap dan mengurai zat-zat seperti zat besi dan protein ini.
Padahal tubuh membutuhkan protein dan zat besi untuk bisa menjalankan berbagai fungsi tubuh.
Manfaat dari kedua zat ini adalah untuk membentuk jaringan dan sel-sel tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh, menyediakan sumber energi, sampai menghasilkan darah kaya oksigen.
GridPop.ID (*)