Find Us On Social Media :

Berulang Kali Lakukan Pengetatan dan Pelonggaran Aturan, Indonesia Disebut Ahli Masuk Jebakan Pandemi, Satgas Langsung Beri Klarifikasi dan Berdalih Pemerintah Akan Lakukan Hal Ini!

By Arif B, Senin, 2 Agustus 2021 | 20:31 WIB

Ilustrasi PPKM Darurat

GridPop.ID - Indonesia berulang kali melakukan pengetatan dan pelonggaran aturan dalam menanggulangi pandemi Covid-19.

Seperti soal kelanjutan PPKM Level 4 yang berakhir pada Senin (2/8/2021).

Epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono, memprediksi pemerintah akan melakukan pelonggaran.

"(Kemungkinan) Minggu ini akan dilonggarkan dulu, tapi menurut saya kita belum siap karena akan terjadi kenaikan lagi kalau dilonggarkan," kata Pandu, Senin (2/8/2021), dikutip dari Tribunnews.com.

Pandu menjelaskan, jika pemerintah terus mengulangi pengetatan dan pelonggaran PPKM, maka Indonesia akan masuk pada jebakan pandemi.

Adapun, maksud jebakan pandemi adalah saat Indonesia menerapkan kebijakan pengetatan dan pelonggaran aturan yang berulang hingga sulit keluar dari pandemi.

"Kita tidak bisa mengatasi pandemi seakan-akan selalu ada penurunan dan kenaikan kasus. Ini yang disebut sebagai jebakan pandemi."

Baca Juga: Makan di Tempat Maksimal Hanya 20 Menit Selama PPKM Level 4, Presiden Joko Widodo Kini Beri Pesan Penting Ini

"Jadi selama kita mengalami fase seperti itu, tidak akan mungkin kita bisa memulihkan kehidupan, termasuk memulihkan ekonomi," jelas Pandu.

Menanggapi hal ini, Ketua Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Hery Trianto pun buka suara memberikan klarifikasi.

Ia tak menampik jika PPKM Level 4 memang belum maksimal.

Kendati demikian, Hery menyebut, saat ini pemerintah tengah menggencarkan tes Covid-19 dan pelacakan kasus atau tracing.

Meski pelaksanaannya masih jauh dari target sekira 400-500 ribu per hari, tetapi pemerintah akan terus berupaya menangani pandemi dari sisi hulu terlebih dahulu.

"Kita semua sepakat menyelesaikan kasus Covid-19 ini harus dimulai dari hulunya."

"Selama periode pengetatan PPKM Darurat maupun level 4, testing juga terus meningkat hingga di angka 250 ribu per hari, walaupun belum sampai target yang ditetapkan pemerintah sendiri," jelasnya.

Baca Juga: Seleb Tiktok Juy Putri dan Kekasihya Diperiksa Polisi Usai Gelar Pesta Ulang Tahun di Tengah Pandemi, sang Pengacara Akui Kliennya Tak Tahu PPKM Diperpanjang

Seperti yang diberitakan Kontan.co.id, badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO) mentargetkan jika suatu daerah mencatatkan positivity rate di bawah 5%, maka rasio tes minimal 1/1.000 penduduk per minggu. 

Saat ini, rasio testing di Indonesia masih rendah. Juru bicara Satuan Tugas Penanganan covid-19 Wiku Adisasmito mengatakakan, berdasarkan tren jumlah spesimen yang diperiksa diketahui bahwa sejak awal Juli jumlah konsisten di atas 100.000 spesimen.

Walaupun secara tren tidak dipungkiri bahwa terjadi kecenderungan penurunan jumlah spesimen saat hari libur.

Baca Juga: Cek Sekarang Juga, Pemerintah Perluas Calon Penerima BLT Subsidi Upah Rp 1 Juta, Ternyata Pekerja di Daerah Ini Juga Dapat!

GridPop.ID (*)