GridPop.ID - Masalah keuangan memang menjadi momok besar yang kerap melanda masyarakat Indonesia.
Terlebih dalam kondisi pandemi seperti saat ini dimana banyak orang mengalami kemerosotan pendapatan.
Tak jarang utang pun dipilih sebagai alternatif untuk menutup biaya kebutuhan yang terus berjalan.
Namun perlu diingat bahwa berutang bukanlah pilihan yang disarankan mengingat di masa depan utang itu bisa menjadi bumerang yang akan menyulitkan diri kita sendiri.
Kendati sebaiknya dihindari, ada beberapa kondisi kritis yang membuat pilihan berutang patut dan boleh dipertimbangkan.
Ketika sampai di situasi tersebut, kita boleh saja mengajukan pinjaman atau utang, baik melalui lembaga atau bank maupun pinjaman online.
Pasalnya, tak dimungkiri utang bisa jadi menjadi penyelamat sewaktu kita sedang sangat membutuhkan dana darurat.
Lantas, di situasi kritis seperti apa seseorang diperbolehkan mengambil utang dari penyedia pinjaman?
Berikut beberapa situasi kritis yang di mana mengajukan utang diperbolehkan sebagaimana melansir HDFC Bank!
1. Kondisi kesehatan darurat
Situasi kritis pertama di mana kita bisa berutang ialah jika ada masalah kesehatan darurat menimpa kita atau anggota keluarga lain.
Kondisi yang berkaitan dengan kesehatan selalu tidak bisa diprediksi, apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
Bahkan jika memiliki asuransi kesehatan dan dana darurat, belum tentu dapat mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk berobat.
Kalau sudah begitu, rasanya tak masalah mengajukan pinjaman atau utang, baik ke perorangan, lembaga, atau online.
Pilihlah mana yang kiranya bisa lebih cepat dicairkan mengingat uangnya akan digunakan untuk pengobatan.
2. Pindah rumah
Situasi kritis berikutnya, yakni ketika tiba-tiba kita harus pindah rumah atau tempat tinggal karena suatu hal.
Misalnya mendapat giliran mutasi pekerjaan, atau alasan pribadi lain yang mengharuskan kita pindah dari tempat tinggal saat ini.
Pindah rumah secara mendadak yang tak terprediksi bisa jadi alasan utang karena situasi kritis.
Terlebih jika sewaktu pindah, ada dana darurat yang dibutuhkan sedangkan tabungan belum mencukupi.
Di saat seperti itu, mengajukan utang ke penyedia pinjaman mestinya dapat membantu.
3. Renovasi rumah
Kita boleh saja berutang apabila ingin merenovasi rumah. Akan tetapi, renovasinya harus bersifat darurat.
Contohnya, tiba-tiba saja saluran air rusak atau bocor, sedangkan uang simpanan sudah terpakai untuk kebutuhan lain.
Renovasi rumah untuk hal-hal vital seperti itu tidak dapat ditunda, sehingga kita bisa berutang agar bisa menyelesaikannya segera.
4. Dana pendidikan anak
Dana pendidikan makin lama makin mahal, dan ini merupakan salah satu dari kebutuhan utama ketika kita sudah memiliki anak.
Tentunya, kita tidak ingin pendidikan anak-anak terhambat karena masalah ketiadaan biaya.
Untuk situasi kritis semacam ini, kita boleh berutang asalkan tidak kesulitan melunasinya.
Usahakan jumlahnya tidak berlebihan dan cukup untuk biaya sekolah, buku, segaram, atau mungkin biaya kos buat beberapa bulan.
Itulah tadi empat situasi kritis di mana utang diperbolehkan karena dengan begitu keuangan kita akan terbantu.
Perkirakan dulu jumlahnya sesuai kebutuhan sehingga tidak menyulitkan kita selagi melunasinya.
Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judulBaiknya Dihindari, Ini 4 Situasi Kritis di Mana Kita Boleh Berutang
GridPop.ID (*)