GridPop.ID - Pada upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI atau HUT Ke-76 RI, Naskah Asli Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tulisan tangan Soekarno untuk kali kedua kembali dihadirkan dan disandingkan dengan bendera pusaka pada, Selasa (17/8/2021).
Sebelumnya, Naskah Asli Proklamasi tersebut kali pertama dihadirkan pada upacara kemerdekaan RI di Istana Merdeka pada tahun lalu, 17 Agustus 2020.
Naskah Asli Proklamasi yang ditulis tangan Soekarno pada Jumat 17 Agustus 1945 dini hari di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Meiji Dori (sekarang Jalan Imam Bonjol Nomor 1, Menteng, Jakarta Pusat), kini kondisinya telah mengalami kerusakan di beberapa bagian.
Namun, seluruh kalimat pada naskah asli proklamasi kemedekaan RI tulisan tangan Soekarno itu sampai kini masih bisa terbaca jelas.
Sejak diserahkan kepada Presiden Soeharto pada 1995, naskah asli proklamasi tersebut disimpan di ANRI (Arsip Nasional Republik Indonesia).
Rumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 yang dituangkan berupa tulisan tangan tersebut dulunya sempat dibuang ke keranjang sampah setelah disalin menggunakan mesin ketik.
Adalah Burhanuddin Mohammad Diah (BM Diah) yang saat itu telah mengambilnya dari tempat sampah kemudian menyimpannya sebagai dokumen pribadi, setelah rapat perumusan naskah proklamasi berakhir pada 17 Agustus 1945.
Dilansir Tribun Jogja dari Kompas.com, naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia itu ditulis pada selembar kertas berwarna putih dari blocknote berukuran panjang 25,8 sentimeter, lebar 21,3 sentimeter dan tebal 0,5 milimeter.
Sebelum ditulis, naskah itu dirumuskan oleh tiga orang yaitu Soekarno, Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo.
Naskah proklamasi tulisan tangan Soekarno sempat dibuang di keranjang sampah karena dianggap tidak diperlukan lagi.
Apalagi kemudian naskah proklamasi sudah diketik dengan mesin ketik oleh Sayoeti Melik.
Beruntungnya, naskah proklamasi tulisan tangan Soekarno tersebut diambil dan disimpan oleh Burhanuddin Mohammad Diah (BM Diah) sebagai dokumen pribadi setelah rapat perumusan naskah proklamasi berakhir pada 17 Agustus 1945.
BM Diah kemudian menyerahkan naskah proklamasi tulisan tangan Soekarno tersebut kepada Presiden Soeharto pada 1995.
Pada tahun yang sama, naskah asli proklamasi tersebut disimpan di ANRI hingga saat ini.
Kondisi naskah asli proklamasi Kemerdekaan RI itu telah mengalami kerusakan.
Antara lain terdapat sekitar 15 lubang pada bagian tengah kertas bekas dimakan serangga dan warna kertas berubah menjadi kuning kecokelatan.
Pada bagian tengah dan bawah naskah terdapat bercak kecokelatan akibat reaksi kimia bahan perekat pada selotip yang mengering.
Meski terdapat beberapa kerusakan, tetapi seluruh kalimat masih bisa terbaca jelas.
Naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan Soekarno itu dihadirkan dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi dalam rangka HUT ke-76 RI, Selasa (17/8/2021).
Kepala Biro Administrasi Sekretariat Presiden Sonny Kartiko menyampaikan hal itu dalam keterangan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Senin (16/8/2021) malam.
Sonny mengatakan, naskah tersebut sudah diterima dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
"Selanjutnya akan kami bawa ke Istana Merdeka. Rencananya besok 17 Agustus 2021 akan dihadirkan dan disandingkan dengan bendera pusaka pada upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI," jelasnya.
Dilansir dari Kompas.com, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani bertindak sebagai pembaca Teks Proklamasi dalam Upacara Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka, Selasa (17/8/2021).
Menurut Puan, tugas membacakan Teks Proklamasi memiliki makna tersendiri karena sang kakek, Presiden pertama RI Soekarno, merupakan sosok yang membacakan naskah proklamasi tersebut sebagai tanda kemerdekaan Indonesia, 76 tahun yang lalu.
"Tugas ini dipercayakan kepada saya kan terkait posisi saya selaku Ketua DPR RI," kata Puan dalam keterangan tertulis, Selasa.
"Namun saya termasuk orang yang tidak percaya begitu saja akan sebuah kebetulan belaka, bahwa kakek saya saat itu yang didaulat membacakan teks proklamasi dan 76 tahun kemudian cucu perempuannya yang didaulat untuk membacakan teks yang sama," ujar dia.
GridPop.ID (*)