Find Us On Social Media :

Nyesel Baru Tahu Sekarang, Ternyata Ada Cara Praktis Lain Menunda Kehamilan dengan Kontrasepsi Koyo KB, Begini Penjelasannya

By None, Jumat, 27 Agustus 2021 | 10:31 WIB

Apakah metode kontrasepsi koyo KB aman untuk semua perempuan?

GridPop.ID - Bagi pasangan yang sudah menikah, perencanaan kehamilan merupakan salah satu hal yang penting.

Sebab perencanaan kehamilan akan berpengaruh pada perencanaan keluarga secara keseluruhan.

Penggunaan alat-alat kontrasepsi pun menjadi pilihan sekaligus kunci paling utama dalam perencanaan kehamilan di waktu yang tepat.

Namun, banyaknya metode kontrasepsi yang tersedia kerap membingungkan baik perempuan maupun laki-laki.

Kurangnya pengetahuan tentang metode kontrasepsi dan berita-berita miring tentang efek samping kontrasepsi turut menjadi faktor yang menyebabkan banyak keluarga memilih tak gunakan alat kontrasepsi.

Apalagi metode kontrasepsi hormonal seperti suntik KB, pil KB, dan IUD yang dianggap ribet dan tak nyaman bagi sebagian perempuan.

Akan tetapi, dewasa ini, pilihan alat kontrasepsi sudah semakin variatif.

Bagi anda yang tak ingin menjalani suntik KB setiap satu atau tiga bulan sekali atau tak ingin meminum pil setiap hari di jam yang sama, dapat mempertimbangkan untuk menggunakan alat kontrasepsi jenis koyo KB atau birth control patch.

Baca Juga: Tak Perlu Lagi ke Dokter, Cuma 5 Menit Rebus Kacang Panjang, Hal Menakjubkan Ini Akan Terjadi Pada Tubuh Usai Dikonsumsi

Koyo KB, atau plester KB disebut juga sebagai metode kontrasepsi transdermal, atau transdermal patch.

Mengutip WebMD, metode kontrasepsi ini tak jauh berbeda dengan metode kontrasepsi dengan menggunakan pil.

Koyo KB memiliki cara kerja yang sama dengan pil, yakni dengan menghambat proses ovulasi melalui hormon estrogen dan progestin.

Bedanya, pada koyo KB, hormon estrogen dan progestin dilepaskan dan diserap melalui permukaan kulit.

Cara pakainya pun terbilang mudah, cukup dengan menempelkan koyo di atas permukaan kulit, serta hanya perlu diganti setiap satu kali seminggu.

Mengacu pada MedicalNewsToday, koyo KB dapat ditempelkan di bagian lengan, perut, punggung, dan juga bokong.

Koyo KB pun makin praktis manakala koyo ini tak perlu dilepas saat sedang mandi, berenang, berolahraga, atau beraktivitas lainnya.

Namun, agar dapat befungsi dengan sempurna hingga 99% efektif dalam mencegah kehamilan, penggunaannya harus dilakukan dengan benar.

Baca Juga: Dinikahi Bos Perusahaan Swasta Kaya Raya, Artis Cantik Ini Jadi Nyonya Besar di Rumah Megah dan Nyaman, Dapurnya Bikin Melongo

Pertama, pastikan kulit telah dibersihkan dan dalam keadaan kering sebelum menempelkan koyo KB, usahakan untuk menempelkan koyo di area kulit yang tidak ditumbuhi rambut, agar tidak sakit saat melepas koyo.

Kedua, tempelkan koyo, tekan dan tahan selama kurang lebih 10 detik agar memastikan koyo telah tertempel dengan sempurna dan tidak lepas.

Jika koyo lepas, tempelkan kembali dengan segera, namun, jika koyo tidak dapat menempel lagi dengan sempurna, sebaiknya ganti koyo KB dengan lembaran yang baru.

Selain itu, perlu diingat, jika koyo lepas dari kulit lebih dari 24 jam, maka penggunaan koyo KB dianggap tidak efektif, dan kehamilan sangat mungkin terjadi.

Karenanya, jika merasa penggunaannya tidak optimal, gunakan koyo KB berbarengan dengan metode kontrasepsi lainnya seperti kondom.

Walaupun penggunaannya relatif praktis dan efektif, tapi koyo KB tidak dapat digunakan oleh semua orang. Terutama bagi mereka yang aktif secara seksual.

Perlu digarisbawahi jika alat kontrasepsi ini tidak dapat melindungi dari kemungkinan tertular infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV dan klamidia.

Baca Juga: Bisa Bikin Umur Pendek, Tertawa Berlebihan Picu Penyakit Serius hingga Sebabkan Tubuh Alami Hal Mengerikan Ini, Begini Penjelasannya

Disamping itu, koyo KB sebaiknya tidak digunakan oleh perempuan yang memiliki masalah kesehatan tertentu, misalnya kanker payudara, penyakit jantung, stroke, diabetes, penyakit liver, tekanan darah tinggi, migrain, dan penyakit pembekuan darah.

Koyo KB pun sebaiknya perlu diihindari oleh ibu yang merasa tengah hamil.

Ibu yang sedang menyusui juga sebaiknya tak gunakan metode kontrasepsi ini selama minggu pertama setelah melahirkan, sebab hormon estrogen dari koyo KB dapat mengganggu kualitas ASI.

Koyo KB mungkin juga tidak cocok bagi orang yang mengalami obesitas dan perokok di atas usia 35 tahun, termasuk orang yang baru saja berhenti merokok.

Untuk memastikan keamanan saat menggunakan metode kontrasepsi ini, ada baiknya untuk lakukan konsultasi dengan dokter kandungan.

Artikel ini telah tayang di Parapuan.co dengan judulDianggap Lebih Praktis, Amankah Metode Kontrasepsi Koyo KB untuk Digunakan Semua Orang?

GridPop.ID (*)