Find Us On Social Media :

Kontroversi Menghebohkan Budhi Sarwono Sebelum Jadi Tahanan KPK, Ngeluh Soal Gaji hingga Berlakukan Aturan Sembrono di Masa PPKM

By Ekawati Tyas, Selasa, 7 September 2021 | 07:02 WIB

Bupati Banjarnegara tertunduk lesu dengan rompi KPK.

GridPop.ID - Heboh Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono ditetapan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Budhi Sarwono ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara Tahun 2017-2018.

Dilansir dari Kompas.com, tak hanya Budhi Sarwono yang ditetapkan sebagai tersangka, namun juga orang kepercayaannya, Kedy Afandi.

“Untuk kepentingan penyidikan, tim penyidik melakukan upaya paksa penahanan para dua tersangka tersebut untuk 20 hari ke depan terhitung sejak tanggal 3 September 2021 sampai dengan 22 September 2021,” kata Ketua KPK Firli Bahuri seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (3/9/2021)

Bupati satu ini terkenal akan kontroversi yang kerap dibuat sebelum tersandung masalah korupsi.

1. Pamer slip gaji

Nama Budhi Sarwono sempat heboh dibicarakan lantaran mengunggah slip gaji melalui laman Instagram @kabupatenbanjarnegara pada Oktober 2019.

Pada slip tertulis, besaran gaji bersih Bupati Budhi Sarwono sesuai draf sebesar Rp 6.114.100. Namun yang diterima sebesar Rp 5.961.200, karena dipotong zakat lewat BAZ sebesar Rp 152.900.

Sang bupati kemudian menjelaskan bahwa besaran gaji yang diterima setiap bulan sesuai dengan yang diterima dengan slip gaji, akan tetapi ia juga menerima uang operasional sebaai Bupati.

Baca Juga: Geger Bupati Banjarnegara Sebut Luhut Pandjaitan 'Menteri Penjahit', Buntutnya Kini Minta Maaf dan Beberkan Alasan Tindakan Sembrononya

"Tunjangan enggak ada, enggak ada tunjangan apa-apa. Uang operasional ada, uang operasional saya Rp 31 juta koma berapa gitu. Itu untuk keperluan keliling sehari-hari, pulsa, untuk kondangan dan sebagainya," kata Budhi seperti diberitakan Kompas.com, 2 Oktober 2019.

Gaji yang diterima Budhi, dinilai terlalu kecil olehnya.

"Kalau saya harus keliling 20 kecamatan gimana. Kalau Pak Ganjar (Gubernur Jawa Tengah) kasihan, ada 35 kabupaten/kota," kata Budhi

"Kalau seperti itu ngajari bupati cluthak (suka mencuri), kalau cluthak sudah disiapkan jepretan (senjata) yaitu KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), habis bupati se-Indonesia," sambungnya.

Ia beranggapan bahwa idealnya seorang bupati memiliki gaji kisaran Rp 100 juta hingga Rp 150 juta.

2. Izinkan hajatan di tengah PPKM

Di tengah pandemi Covid-19 ini, Budhi sempat membuat heboh lantaran mengizinkan warganya menggelar hajatan pada pertengahan Juni 2021.

Saat itu, Jawa Tengah diketahui sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang sangat signifikan.

Budhi memiliki alasan, kebijakannya itu sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Baca Juga: Bak Termakan Omongan Sendiri, Ungkapan Budi Sarwono Tentang Hal Ini Kembali Jadi Sorotan Usai Jadi Tersangka KPK, Pengakuannya Dalam Video 48 Detik Mengejutkan

Ia juga mengatakan bahwa nantinya aparat yang datang hanya berkapasitas untuk mengedukasi masyarakat agar dalam pelaksanaan hajatan sesuai prokes.

“Gugus tugas pasti mengizinkan, pemerintah hadir bukan untuk membubarkan tapi untuk mengedukasi tentang protokol kesehatan.

Tolong agak minggir ya, pakai masker ya, begitu,” kata dia.

3. Jumlah kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan pada 31 Desember 2020, jumlah kekayaan Budhi tercatat sebesar Rp 23.812.717.301.

Dari LHKPN Budhi juga diketahui bahwa kekayaan Budhi meningkat sekitar Rp 4,7 miliar sejak ia menjabat sebagai bupati pada 2017.

LHKPN yang ia setorkan pada Maret 2018 menunjukkan, saat itu Budi memiliki kekayaan sebesar Rp 19.143.742.035.

4. Sebut Luhut Menteri Penjahit

Belum lama ini yakni pada akhir Agustus 2021, Budhi Sarwono pernah menyebut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Penjahit.

Hal tersebut disampaikan sang bupati saat diwawancara.

Potongan video wawancara itu pun viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 26 detik tersebut, Budhi sedang menjelaskan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara.

Baca Juga: 8.629 Narapidana di Sumsel Peroleh Remisi Dalam Rangka HUT RI ke-76, Diantaranya Ada 14 Napi yang Bebas Atas Kasus Korupsi, Begini Penjelasannya!

"Alhamdulillah Banjarnegara (awalnya) BOR-nya 99 persen, terus turunlah PPKM darurat.

Saya baca aturannya sesuai perintah Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan dilaksanakan pada waktu rapat bersama menteri siapa itu, penjahit atau apalah, (yang) orang Batak itu," kata dia.

Atas kecerobohannya, Budhi kemudian meminta maaf pada Luhut Pandjaitan.

Budhi mengaku, pernyataannya itu sama sekali tidak bermaksud untuk menghina Luhut.

Sementara itu dilansir dari TribunBanyumas.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyikapi terkait penangkapan Bupati Budhi Sarwono.

Ganjar berencana untuk menemui Wakil Bupati Banjarnegara untuk memastikan pemerintahan dan layanan masyarakat tak terganggu imbas penangkapan Budhi Sarwono.

"Saya sudah minta ke wakil bupati agar segera melakukan konsolidasi di pemerintahannya. Kalau tidak salah, hari ini mereka akan rapat."

"Saya minta pemerintahan tidak boleh terganggu. Terus layani masyarakat secara baik," kata Ganjar.

Baca Juga: Biodata Artis Zumi Zola, Aktor yang Sukses Melejit Jadi Gubernur Tapi Malah Berakhir Pakai Rompi Oranye KPK

GridPop.ID (*)