GridPop.ID - Seorang supir taksi membongkar sebuah kasus pembunuhan yang cukup mengerikan.
Peristiwa ini terjadi di China.
Dilansir melalui TribunPekanbaru.com, diungkapkan kasus pembunuhan itu terkuak usai seorang sopir taksi menemukan sebuah bukti.
Pelaku yang bernama Xie Lei ditangkap polisi di Provinsi Jiangxi setelah sempat menjadi buron.
Xie Lei merupakan seorang manajer bar karaoke.
Penangkapan pria 22 tahun itu berawal ketika Xie memanggil taksi pada Selasa (7/8/2021).
Saat itu sang sopir taksi membantu mengangkat tas Xie. Tepat saat itu sang sopir taksi melihat ercak darah, sangat berat dan berbau busuk.
Melihat sopir taksi yang mulai curiga dan langsung melapor polisi, Xie pun lari.
Ia meninggalkan tas tersebut. Saat dibuka tas tersebut berisi jasad seorang perempuan.
Setelah dicocokan identitasnya, wanita itu berusia 19 tahun, dan merupakan seorang karyawan bekerja di bar karaoke milik Xie.
Ia mengundurkan diri, namun sejak itu dirinya menghilang tanpa jejak. Polisi bahkan sempat menyiapkan hadiah sebesar 30.000 yuan atau setara Rp 66,3 juta bagi masyarakat yang bisa memberikan informasi keberadaan Xie.
Kasus berbeda justru terjadi di Tanah Air. Seorang sopir taksi online justru tewas dibunuh oleh penumpangnya.
Merujuk artikel terbitan Kompas.com, kasus ini terjadi di Palembang, di mana dua orang ditetapkan sebagai tersangka terhadap kasus pembunuhan seorang sopir taksi online.
Dari hasil penyelidikan polisi kasus pembunhan ini terjadi karena salah seorang pelaku memiliki dendam terhadap korban.
Dendam sendiri berawal dari tersangka Iwan yang mengaku keponakannya ditabrak oleh korban saat sedang jalan kaki di flyover Jakabaring, tapi Ruslan (korban) tidak mau bertanggung jawab hingga akhirnya ia mengingat pelat nomor milik Ruslan.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan urine yang dilakukan polisi terhadap dua pelaku dinyatakan positif.
Setelah kejadian tersebut, Iwan pun mencari tahu identitas yang menabrak keponakannya, hingga akhirnya ia mengetahui korban adalah sopir taksi online.
Mengetahui itu, ia kemudian memesan taksi online untuk mengincar Ruslan.
Bahkan, korban sempat 20 kali membatalkan pesanan tersebut hingga sempat di blokir oleh pihak aplikasi.
Setelah pesanannya diterima korban, Iwan pun duduk di kursi depan penumpang, sementara temannya Sulaiman duduk di belakang kursi kemudi.
Saat di dalam mobil, ia lalu menanyakan kepada Ruslan soal pertanggung jawabannya usai menabrak keponakannya.
Akan tetapi, Ruslan menurut Iwan langsung marah hingga membuatnya emosi dan menghabisi nyawa korban.
"Waktu saya jerat (leher) dia melawan dan mengambil pisau mencoba menusuk saya. Pisau itu saya ambil dan tusukan ke dia," ungkap Iwan.
GridPop.ID (*)