Find Us On Social Media :

20 Tahun Pasca Serangan Terorisme di Gedung WTC Amerika Serikat, NASA Ungkap Foto dari Ruang Angkasa Saat Terjadi Serangan: Asapnya Tampak Mengepul

By Lina Sofia, Selasa, 14 September 2021 | 13:42 WIB

Serangan 9/11

GridPop.ID - 11 September 2001 tepat 20 tahun yang lalu adalah momen yang kelam bagi Amerika Serikat. 

Ya, 20 tahun serangan 11 September 2001 alias 9/11, Negeri Paman Sam tersebut pernah dihadapkan pada serangan terorise yang melenyapkan ribuan nyawa.

Dilansir dari Tribunnews.com, kejadian itu karena 19 teroris telah membajak 4 pesawat komersil AS. 

Teroris itu pun mengarahkan ke gedung-gedung penting di AS seperti World Trade Centre (WTC) dan menabraknya hingga runtuh. 

Total 2977 orang terbunuh di New York City, Washington DC dan Shanksville, Pennsylvania.

Serangan itu diyakini didalangi oleh pemimpin al Qaeda, Osama bin Laden.

Di kompleks gedung World Trade Center (WTC) di Lower Manhattan, 2.753 orang tewas ketika American Airlines Flight 11 dan United Airlines Flight 175 yang dibajak menabrakkan diri ke Menara Utara dan Selatan.

Selain mereka yang tewas selama serangan awal diikuti runtuhnya menara berikutnya, ada pula 343 petugas pemadam kebakaran Kota New York, 23 petugas polisi Kota New York dan 37 petugas di Otoritas Pelabuhan, yang menjadi korban.

Baca Juga: Mau Rasakan Hidup di Mars? Kini NASA Sedang Cari Relawan yang Ingin Tinggal di Planet Mars Buatan Selama Setahun, Simak Berikut Ini Persyaratannya!

Para korban berusia antara dua hingga 85 tahun.

Sekitar 75-80% korban adalah laki-laki.

Di Pentagon di Washington, 184 orang tewas ketika American Airlines Flight 77 yang dibajak menabrak gedung.

20 tahun kejadian itu berlalu, dalam foto yang dirilis NASA, dari wilayah Manhattan ternyata tampak asap mengepul yang dapat dilihat dari ruang angkasa.

Asap tersebut muncul setelah dua pesawat yang dibajak menabrak menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City.

NASA menuliskan, serangan 11 September 2001 adalah tragedi nasional yang n mengakibatkan hilangnya banyak nyawa sekaligus mengubah kultur AS secara signifikan.

Badan antariksa “Negeri Paman Sam” tersebut menyatakan peristiwa yang menewaskan hampir 3.000 orang tersebut akan terus dikenang dan tidak akan terlupakan.

"Selain mengenang dan menghormati warga Amerika yang meninggal hari itu, NASA juga membantu FEMA (Badan Manajemen Kegawatdaruratan AS) di New York pada hari-hari setelahnya,” tulis NASA.

Kala serangan 9/11 terjadi, seorang astronot bernama Frank Culbertson berada di stasiun ruang angkasa internasional (ISS).

Baca Juga: Jadi Pulau Terpadat di Dunia, NASA Bongkar Citra Satelit Pulau Jawa pada Malam Hari, Hasilnya Sungguh Menakjubkan!

Astronot asal AS itu mulai mendokumentasikan peristiwa itu dalam sejumlah foto saat ISS kebetulan melayang di atas wilayah New York City.

Dilansir dari Kompas.com, dia menceritakan pengalamannya tentang apa yang dilihatnya mengenai serangan 11 September dari luar angkasa sebagaimana dilansir NZ Herald.

"Asapnya tampak berkembang dengan aneh di dasar kolom yang mengalir ke selatan kota," tulis Culbertson dalam sebuah unggahan.

"Setelah membaca sebuah artikel berita yang baru saja kami terima, saya yakin kami sedang melihat (New York) saat atau tak lama setelah runtuhnya menara kedua. Betapa mengerikan,” sambung Culbertson.

Culbertson merasa sedih karena ketika dia berada di ruang angkasa untuk menjalankan misi kemanusiaan, di Bumi justru kemanusiaan dihancurkan oleh tindakan yang mengerikan.

Setelah serangan itu, program sains NASA ditugaskan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk melihat area yang terkena dampak dan mencari kontaminan udara.

Sebagai tanda penghormatan, NASA bahkan menjadikan aluminium yang diambil dari menara World Trade Center yang hancur sebagai salah satu bagian dari dua wahana penjelajah Mars, Spirit dan Opportunity.

Baca Juga: NASA Sebut Matahari Memasuki Mada Periode 'Lockdwon' Setelah Sekian Lama, Bumi Akan Alami Krisis Pangan, Letusan Gunung Merapi yang Dahsyat hingga Cuaca Dingin yang Ekstrim, Begini Penjelasannya!

GridPop.ID (*)