Find Us On Social Media :

Waspada Virus Omicron Mengintai, Epidemiolog Peringatkan Pertimbangkan Hal-hal Ini Sebelum Bepergian Selama Libur Natal dan Tahun Baru Mendatang

By Lina Sofia, Selasa, 30 November 2021 | 16:02 WIB

Varian Omicron adalah varian baru COVID-19 yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan.

GridPop.ID - Virus Covid-19 Varian baru B.1.1.529 Omicron ini dapat berpotensi menjadi masalah besar untuk dunia.

Kabar ini mulai mencuat dan menghebohkan publik jelang momen libur natal dan tahun baru (nataru).

Yang mana libur natal dan tahun baru ini sebagian besar masyarakat akan menyambutnya dengan meriah.

Bagi siapapun yang berniat melakukan aktivitas di luar dan bertemu dengan orang, maka baiknya perlu dipertimbangkan lagi.

Sebab varian ini meski baru, bisa jadi masalah yang serius jika kita mengabaikannya.

Melansir dari Kompas.com, hal ini pun telah diungkapkan Epidemiolog dari Griffifth University Australia, Dicky Budiman, bahwa varian B.1.1.529 Omicron ini bukan sekedar baru, tapi juga ini berpotensi menjadi masalah besar bukan hanya Indonesia dan Afrika, tetapi dunia. 

Sebab, meskipun gejala yang diakibat oleh infeksi varian baru ini disebut cukup ringan, kecepatan penularan mencapai lebih dari 500 persen atau 5 kali lipat dibandingkan dengan virus corona SARS-CoV-2 aslinya yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China 2019 lalu.

Dengan potensi penularan yang mencapai 500 persen tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikan varian Omicron ini ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori variant of interest (VoI).

Untuk itu penting bagi kita memperhatikan hal-hal ini jika beniat melakukan aktivitas berkerumun saat nataru untuk lebih dipertimbangkan lagi agar terhindar dari virus varian baru ini.

1. Batasi mobilitas

Dicky berkata, meskipun kasus infeksi varian baru Omicron belum masuk ke Indonesia, tetapi bukan berarti masyarakat bisa menganggap sepele peringatan dini penularan infeksi yang bisa terjadi.

"Nah, oleh karena itu dalam konteks nataru (libur natal dan tahun baru) batasilah apa pergerakan kita, kalau tidak esensial, jangan (banyak mobilitas di luar rumah, berlibur, berwisata, dan lain sebagainya)," kata Dicky.

Baca Juga: Bikin Kalang Kabut Dunia, Dokter Penemu Virus Corona Varian Omicron Ini Ungkap Gejala yang Dirasakan oleh Beberapa Pasien yang Terpapar: Tak Lazim tapi Ringan

2. Pengaturan ketat perjalanan 

Selain itu, kata Dicky, bagi siapa saja yang sudah terlanjur membeli tiket perjalanan - sebelum varian baru Omicron teridentifikasi - untuk Natal dan tahun Baru, upayakan pengaturan perjalanan yang optimal.

Selanjutnya, untuk orang yang berusia di atas 50 tahun dan di bawah 12 tahun, sebaiknya hindari dulu perjalanan berlibur selama nataru, meskipun di dalam negeri.

Hal ini dikarenakan, orang dengan usia lanjut 50 tahun ke atas umumnya memiliki banyak faktor risiko keparahan jika terinfeksi, apalagi jika ada penyakit komorbid.

Sementara, anak di bawah usia 12 tahun juga termasuk kelompok rentan, karena hingga saat ini mereka masih belum bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Berikutnya adalah disiplin protokol kesehatan yang ketat bagi siapapun yang akan melakukan perjalanan.

3. Pengetatan protokol kesehatan di tempat publik

Dicky menambahkan, pengetatan protokol kesehatan ini tentunya juga harus ditegakkan dan ditegaskan di setiap kawasan publik yang masih buka saat nataru nanti, dan ini harus dengan pengawasan dari pemerintah.

Beberapa hal yang harus dijaga oleh pemilik kawasan wisata, yakni: memastikan seluruh staf dan karyawan sudah vaksinasi, kawasan atau tempat penginapan dan lain sebagainya harus dalam keadaan bersih dan higienis, pegawai dan staf karyawan harus menggunakan masker dan menjalankan protokol kesehatan 5M lainnya.

4. Protokol kesehatan di transportasi 

Saat melakukan perjalanan baik dengan menggunakan bus, kereta, mobil pribadi, ataupun pesawat, setiap individu harus sudah divaksin Covid-19 lengkap dan menjaga protokol kesehatan dengan benar.

Namun, pihak pemilik penyediaan jasa transportasi juga harus menjaga kebersihan dan higienisitas ruangan transportasi yang dimiliki.

Baca Juga: WHO Khawatir Corona Varian Omicron Picu Gelombang ke-3 Pandemi Covid-19, Epidemiolog Sarankan Pemerintah Lakukan 2 Hal Ini untuk Antisipasi

5. Jangan pergi kalau sakit

Untuk siapa saja yang bahkan sudah memiliki tiket pesawat untuk bepergiaan saat nataru, jika Anda mengalami kondisi tidak enak badan atau sedang sakit, maka tunda atau batalkan untuk bepergian.

Hal ini untuk menghindarikan Anda dari risiko tinggi tertular Covid-19 karena kondisi tubuh yang sedang rentan.

6.  Jangan liburan ke luar negeri

Terakhir, pertimbangkan untuk tidak iburan atau bepergian ke luar negeri ketika nataru nanti.

Jika Anda belum memiliki rencana, dan belum membeli tiket bepergian, sebaiknya saat ini tidak membuat rencana perjalanan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Sebagai informasi, Dokter Afrika Selatan bernama Angelique Coetzee adalah orang yang pertama memperingatkan tentang Covid-19 varian Omicron.

Untuk gejala yang akan dirasakan pasien, ia menyebut gejalanya tidak biasa, tetapi jika terkena varian virus Omicron ini cenderung ringan untuk pasien yang sehat.

Meski begitu, dia khawatir varian baru virus corona ini dapat menyebabkan komplikasi pada orang tua dan orang yang belum divaksinasi.

Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, Coetzee yakin telah menemukan jenis virus baru setelah pasien Covid-19 di tempat praktik pribadinya di Pretoria menunjukkan gejala aneh.

"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," kata Coetzee kepada The Telegraph.

"Ini penyakit ringan dengan gejala nyeri otot dan kelelahan selama satu atau dua hari tidak enak badan," lanju Coetzee kepada The Telegraph.

“Sejauh ini, kami mendeteksi bahwa mereka yang terinfeksi tidak mengalami kehilangan indra perasa atau bau. Mereka mungkin sedikit batuk. Tidak ada gejala yang menonjol. Dari mereka yang terinfeksi, beberapa sekarang dirawat di rumah.” 

Baca Juga: Kencangkan Protokol Kesehatan! Covid-19 Varian Botswana Ternyata Hampir 3 Kali Lebih Ganas dari Varian Delta, Orang yang Sudah 2 Kali Vaksin Masih Bisa Kena

GridPop.ID (*)