"Sebagai sensor yang dipasang di dekat seismometer yang akan berbunyi sebagai informasi bahwa ada peningkatan aktivitasa atau lergerakan besar gunung berapi," katanya kepada awak media, Minggu (5/12/2021).
Sayangnya, kata Wiguo, kejadian erupsi Gunung Semeru yang terjadi kemarin justru tidak ada peringatan ata pemberitahuan dini kepada masyarakat.
"Maka sangat bahaya sekali bagi masyarakat sekitar. Sedangkan penjelasan dari Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM Eko lelono menyebutkan bahwa pada sekitar pukul 13.30 WIB terekam getaran banjir pada seismograf, tetapi tidak ada peringatan dini sampai sekitar pukul 15.00 WIB ketika masyarakat berhamburan panik saat erupsi terjadi," jelasnya.
"Sementara dalam saat-saat darurat seperti ini early warning system sangat penting dan diperlukan untuk menunjang mitigasi bencana demi keselamatan warga sekitar," lanjutnya.
Sementara itu, Manager Advikasi dan Kampanye DPN KAWALI, Fatmata Juliasyah menyebut tidak adanya early warning system sebagai pertanda kegagalam sistem mitigasi bencana.
"Dalam hal ini BMKG yang memiliki peranan untuk menyampaikan informasi dan peringatan dini kepada instansi, pihak terkait, dan masyarakat berkenaan dengan bencana akibat faktor geofisika pun dapat dikatakan gagal menjalani perananannya.
Kegagalan sistem mitigasi bencana ini harus mendapat perhatian dari pemerintah pusat karena ini menyangkut nyawa dan keselamatan masyarakat," kata dia.
GridPop.ID (*)