Find Us On Social Media :

Kenakan Mukena Sebagai Masker Demi Bertahan Hidup di Sebuah Rumah Sempit, Korban Selamat Erupsi Semeru Ungkap Betapa Mencekamnya Saat Awan Panas Berada di Atas Kepala

By Ekawati Tyas, Rabu, 8 Desember 2021 | 06:02 WIB

Lasiati adalah satu dari banyak pengungsi erupsi Gunung Semeru yang kini tinggal di Balai Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

GridPop.ID - Salah satu pengungsi erupsi Gunung Semeru, Lasiati menceritakan saat dirinya berusaha menyelamatkan diri ketika bencana terjadi.

Dilansir dari Tribunwow.com, Lasiati berhasil selamat ketika dirinya bersembunyi di sebuah rumah sambil berdoa.

Kini Lasiati tinggal di Balai Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.

Hal itu diungkapnya melalui tayangan acara Kabar Siang tvOne pada, Senin (6/12/2021).

Awalnya, wanita itu mencari rumput untuk pakan ternak.

Ia melihat awan panas telah mengepul di atas kepalanya.

"Saya dapat rumputnya terus asap itu mengepul di atas kepala saya," kata Lasiati.

Hal itu membuatnya langsung berlari sekencang mungkin hingga berhasil menemukan sebuah rumah untuk berlindung.

Baca Juga: Tidak Terjadi Secara Tiba-tiba, Sejumlah Warga Lumajang Ungkap Kejanggalan Usai Lihat Fenomena Ini Sebelum Gunung Semeru Erupsi

Rumah tersebut hanya berukuran kecil dengan beratapkan genteng.

Totalnya ada tiga orang termasuk Lasiati yang saat itu berlindung di sana.

"Yang lain-lain rumah itu runtuh semua, pohon-pohon roboh," kata Lasiati.

"Alhamdulillah saya baca salawat, istigfar, azan di rumah itu."

Saat itu, kata Lasiati kondisi sudah gelap gulita tak terlihat apa-apa.

"Di sebelah saya jalannya lavanya, dekat, enggak jauh," ungkap Lasiati.

"Saya enggak tahu hidup atau mati waktu itu," tuturnya.

"Saya cuma bisa berdoa, baca salawat sama azan, saya pasrah sama Allah SWT."

Baca Juga: Jadi Gunung Berapi Tertinggi ke-3 di Indonesia, Gunung Semeru Disebut-sebu Jadi Paku Bumi Pulau Jawa yang Ditancapkan Para Dewa, Ini Kisahnya!

"Alhamdulillah saya diberi keselamatan karena Allah," kata Lasiati.

Ketika di sana, Lasiati juga mendengar hujan batu berukuran sedang menerpa genteng rumah tersebut.

Hal yang dilakukan oleh Lasiati agar dapat bertahan hidup ketika berlindung adalah menggunakan mukena sebagai masker agar dapat bernapas.

Diceritakan pula bahwa Lasiati kehilangan delapan anggota keluarganya.

Selain itu dua teman Lasiati juga meninggal dunia, sementara enam lainnya tak diketahui keberadaannya.

Dilansir dari Kompas.com, diberitakan sebelumnya bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi pada, Sabtu (4/12/2021).

Berdasarkan pemantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah 34 orang meninggal dan 17 orang hilang berdasarkan keterangan di lapangan pada, Selasa (7/12/2021) siang.

"Update di lapangan, meninggal dunia 34 (orang), hilang 17 (orang)," ungkap Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, kepada Kompas.com, Selasa (7/12/2021) siang.

Sejauh ini jumlah populasi terdampak sebanyak 5.205 jiwa dan yang mengungsi yakni 2.004 jiwa.

Baca Juga: 'Napas Ngos-ngosan', Korban Selamat Erupsi Gunung Semeru Harus Lari hingga 13 KM Demi Selamatkan Nyawa, Situasi Saat Bencana Terjadi Diceritakan Bak Kiamat

GridPop.ID (*)