Find Us On Social Media :

Terungkap Sejarah 1 Januari Sebagai Penanda Dimulainya Tahun Baru, Ternyata Sempat Berganti di Bulan Juli Karena Alasan Ini

By None, Sabtu, 1 Januari 2022 | 08:32 WIB

Ilustrasi Tahun Baru 1 Januari

GridPop.ID - Tahun baru selalu jatuh pada tanggal 1 Januari dan banyak orang memperingatinya dari berbagai belahan dunia.Tanggal 1 Januari sebagai awal dimulainya tahun baru sendiri merupakan hasil sepakat mayoritas negara di dunia.Sementara itu, banyak orang bakal menantikan momen pergantian tahun yang dimulai sejak 31 Desember malam sampai 1 Januari dini hari.Momen Tahun Baru dianggap sebagai waktu yang tepat untuk merefleksikan perjalanan hidup setahun ke belakang, dan menatap resolusi tahun depan.Mengapa 1 Januari dipilih untuk memulai tahun baru?Melansir Live Science, gagasan menggunakan hari pertama Januari untuk menandai awal tahun baru sudah ada sejak zaman Julius Caesar, lima dekade sebelum kelahiran Yesus.Banyak kalender yang sudah ada sebelum Caesar menciptakan kalender Julian pada 46 sebelum masehi (SM).Akan tetapi, kalender Julian menjadi kalender pertama yang secara resmi menandai 1 Januari sebagai awal tahun baru.Tanggal tersebut adalah hari di mana kedua konsul, pejabat politik terpilih tertinggi di Roma, mulai menjabat untuk masa jabatan mereka selama setahun.

Baca Juga: 5 Mal di Jakarta yang Bisa Dijadikan Pilihan untuk Nikmati Liburan Natal dan Tahun Baru

Memperbaiki sistem penanggalanMelansir History, alasan Caesar menciptakan kalender Julian adalah untuk memperbaiki sistem penanggalan yang sebelumnya digunakan Romawi.Diperkenalkan sekitar abad ketujuh SM, kalender Romawi berusaha mengikuti siklus Bulan tetapi sering kali tidak sesuai dengan musim dan harus dikoreksi.Selain itu, institusi di Romawi yang bertugas mengawasi kalender, sering menyalahgunakan wewenangnya dengan menambahkan hari untuk memperpanjang masa jabatan politik.Dalam merancang kalender barunya, Caesar meminta bantuan Sosigenes, seorang astronom Aleksandria, yang menyarankan untuk menghilangkan siklus bulan sepenuhnya dan mengikuti tahun matahari, seperti yang dilakukan orang Mesir.Tahun dihitung menjadi 365 dan 1/4 hari, dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 46 SM, sehingga membuat tahun 45 SM dimulai pada 1 Januari, bukan pada bulan Maret.Bulan Quintilis diganti menjadi bulan JuliCaesar juga memutuskan bahwa setiap empat tahun sekali, satu hari ditambahkan ke Februari, sehingga secara teoritis menjaga kalendernya agar tidak ketinggalan zaman.Tak lama setelah Caesar dibunuh pada tahun 44 SM, Mark Anthony mengubah nama bulan Quintilis menjadi Julius (Juli) untuk menghormatinya.Kemudian, bulan Sextilis diganti namanya menjadi Augustus (Agustus) menurut penggantinya.

Baca Juga: Bertahun-tahun Baru Terbongkar, Bukan Karena Krisdayanti, Teryata Hal Inilah yang Buat Raul Lemos Jatuh Hati hingga Mau Nikahi KD

Tahun Baru sempat bergantiMelansir Britannica, dengan semakin meluasnya daerah kekuasaan Kekaisaran Romawi, penggunaan kalender Julian juga menyebar.Namun, setelah jatuhnya Roma pada abad ke-5 M, banyak negara Kristen mengubah kalender sehingga lebih mencerminkan agama mereka.Setelah kejatuhan Romawi, tanggal 25 Maret (Hari Raya Kabar Sukacita) dan 25 Desember (Natal) menjadi Hari Tahun Baru yang umum.Belakangan, mulai disadari bahwa kalender Julian memerlukan perubahan tambahan karena adanya kesalahan perhitungan mengenai tahun kabisat.Efek kumulatif dari kesalahan ini selama beberapa abad menyebabkan berbagai peristiwa terjadi di musim yang salah.Hal tersebut juga menimbulkan masalah ketika menentukan tanggal Paskah.Paus Gregorius XIII kemudian memperkenalkan revisi kalender Julian pada tahun 1582, yang disebut sebagai kalender Gregorian.Selain memecahkan masalah dengan tahun kabisat, kalender Gregorian mengembalikan 1 Januari sebagai awal Tahun Baru.

Baca Juga: 22 Tahun Baru Terungkap, Begini Potret Lawas Pernikahan Pasangan Artis Amara Lingua dan Frans Lingua di Hong Kong, Ternyata Sempat Tak Direstui Sang Ibunda karena Alasan Ini

Italia, Perancis, dan Spanyol termasuk di antara negara-negara yang segera menerima kalender terbaru itu.Namun, negara-negara Protestan dan Ortodoks cukup lambat dalam mengadopsinya.Inggris Raya dan koloninya di Amerika tidak mulai mengikuti kalender Gregorian sampai tahun 1752.Sebelum itu mereka merayakan Hari Tahun Baru pada tanggal 25 Maret.1 Januari diterima sebagai hari Tahun BaruSeiring waktu, negara-negara non-Kristen juga mulai menggunakan kalender Gregorian.China mulai menerapkan kalender Gregorian pada 1912, dan menjadi contoh penting, karena masih terus merayakan Tahun Baru China menurut kalender lunar.Bahkan, banyak negara yang mengikuti kalender Gregorian juga memiliki kalender tradisional atau keagamaan lainnya.Ada pula beberapa negara yang tidak pernah mengadopsi kalender Gregorian dan dengan demikian memulai tahun pada tanggal selain 1 Januari.Ethiopia, misalnya, merayakan Tahun Barunya (dikenal sebagai Enkutatash) pada September.

Baca Juga: Waspada Virus Omicron Mengintai, Epidemiolog Peringatkan Pertimbangkan Hal-hal Ini Sebelum Bepergian Selama Libur Natal dan Tahun Baru Mendatang

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Tahun Baru Dimulai 1 Januari? Ternyata Berikut Ini Sejarahnya"GridPop.ID (*)