Find Us On Social Media :

Manfaatkan Situasi Pondok Pesantren yang Sepi, Guru Ini Masuk Kamar Santriwati Pakai Sarung untuk Lampiaskan Nafsu Bejatnya, Warga Sekampung Auto Geger!

By Andriana Oky, Rabu, 5 Januari 2022 | 05:22 WIB

Ilustrasi pelecehan seksual

GridPop.ID - Pesantren harusnya tempat yang menenangkan dan aman bagi para santri dan santriwati.

Namun hingga saat ini, pesantren dan sekolah justru menjadi tempat mengerikan bagi anak-anak lantaran dijadikan tempat pelecehan.

Sebuah kasus pelecehan terhadap santriwati kembali terjadi, kali ini terjadi di Pondok Pesantren Kabupaten Ogan Komering Ulu atau OKU Selatang, Sumatera Selatan.

Mirisnya lagi pelaku pelecehan seksual adalah pengasuh sekaligus guru pondok pesantren tersebut.

Melansir TribunnewsBogor.com, kasus ini dibenarkan oleh Kapolres OKU Selatan, AKBP INdra Arya Yudha yang kini sudah menahan tersangka.

Arya menjelaskan jika oknum guru tersebut memanfaatkan situasi pesantren yang sepi.

"Pada saat itu, kegiatan Pondok Pesantren sedang libur, para santri sedang pulang ke rumah masing-masing. Sementara korban memilih tidak pulang karena jarak cukup jauh," kata AKBP Indra Arya Yudha.

Situasi sepi itulah dimanfaatkan pelaku MS untuk melakukan aksi bejat terhadap santriwatinya yang masih berusia 19 tahun.

"Tersangka masuk ke dalam kamar korban menggunakan sarung, hingga terjadilah tindakan itu," ujarnya.

Baca Juga: Siasat Juragan Warung Makan Cabul, Iming-imingi Santriwati 11 Tahun Masak Mie Malam Hari hingga Berujung Paksaan Layani Nafsu Bejat, Begini Kronologinya! 

Akibat perbuatan bejatnya tersebut, korban yang baru berusia 19 tahun hamil dan melahirkan secara prematur di toilet asrama pondok pesantren.

Dari penangkapan tersebut terungkap, bila pelaku melancarkan aksinya pada 21 April 2021.

Setelah peristiwa itu terjadi, pada bulan Juni 2021, korban S mengaku tak lagi menstruasi. Kemudian, pada Desember 2021 korban melahirkan seorang bayi prematur di dalam kamar mandi asrama pondok pesantren.

Dari keterangan polisi, warga akhirnya melapor ke polisi karena curiga korban melahirkan, padahal belum menikah.

Saat identitasnya terungkap, pelaku pun ditangkap di kediamannya. Proses penangkapan membuat warga geger mengingat pelaku termasuk salah satu orang yang dihormati.

"Kalau di lingkungan sini dia dikenal baik oleh warga, sebab ia tokoh masyarakat dan tokoh agama, termasuk pemimpin kalau jamaah yasinan lingkungan sini,"ungkap seorang warga.

Warga pun masih kaget tak menyangka dengan perbuatan MS.

"Padahal, santrinya banyak ada dari Pulau Beringin, Ulu Danau, Simpang Aji, Buay Runjung termasuk dari wilayah Baturaja, Lampung dan daerah lainnya," katanya.

Sebelumnya juga viral ksus pelecehan seksual di pesantren yang dilakukan oleh Herry Wirawan yang diduga memperkosa 12 santriwatinya.

Diberitakan GridPop.ID sebelumnya, Herry Wirawan dikecam lantaran aksi kejinya itu, hasil pemeriksaan bahwa dari 12 santriwati tersebut, beberapa sudah hamil dan melahirkan delapan bayi.

Baca Juga: Tak Pulang Lantaran Rumah Jauh, Santriwati di OKU Selatan Malah Diperkosa Guru Pesantren hingga Lahirkan Bayi Prematur, Terkuak Fakta yang Bikin Emosi 

Herry Wirawan sendiri merupakan pemimpin sekaligus guru pendidik Pondok Pesantren di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Jawa Barat.

Di media sosial, banyak warga yang mendesak Herry diberi hukuman kebiri atas aksi bejatnya itu. Munculnya desakan hukuman kebiri ini pun mendapat tanggapan dari pihak Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.

Dilansir dari Tribun Jabar, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Barat, Asep N Mulyana mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan untuk menuntut hukuman kebiri bagi HW.

Namun, hal itu harus melihat berbagai alat bukti dan fakta yang terungkap di persidangan.

Pihaknya juga berusaha semaksimal mungkin memberi rasa keadilan kepada korban.

"Nanti akan kami pertimbangkan, tentu dengan melihat berbagai aspek yang melingkupi."

"Dasar kami kan alat bukti, fakta persidanga sebagai dasar acuan kami untuk menentukan tuntutan bagi si terdakwa ini. "

"Di samping itu juga kami sebagai jaksa, wakil negara dan masyarakat tentu kami akan memperhatikan aspirasi korban bagaimana keinginan korban keseluruhan untuk kehidupannya ke depan," jelas dia, dikutip dari tayangan YouTube TV One, Kamis (9/12/2021).

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Nasi Sudah Jadi Bubur, Istri Herry Wirawan Ungkap Fakta Mengejutkan Usai Suami Jadi Pelaku Pemerkosaan Santriwati hingga Hamil: Dibilang Bodoh ya Saya Terlalu Polos, ya Allah