GridPop.ID - Keluarga seharusnya menjadi rumah bagi setiap anak untuk pulang.
Sayangnya, tidak semua keluarga bisa menjadi rumah untuk anak-anaknya.
Seperti kisah gadis 21 tahun asal India ini.
Sudah 13 tahun ia menjadi budak nafsu seluruh keluarga besarnya di rumah.
Mulai dari paman, adik, kakak ,dan saudara laki-lakinya yang lain.
Bahkan, aksi bejat para tersangka justru didukung ibu korban.
Ia kerap mengajak anaknya untuk aborsi.
Jika nekat melawan, alat kelamin korban tidak segan-segan diolesi bubuk cabai.
Berikut kisah lengkapnya, seperti yang dirangkum GridPop.ID dari Times of India.
Peristiwa tersebut terjadi di kawasan pemukiman Permbur, di kota Chennai, negara bagian Tamil Nadu, India.
Korban berusia 21 tahun yang saat ini tinggal di Dewan Pelayanan Sosial Kristen Madras itu, memutuskan untuk mengajukan pengaduan ke komite kesejahteraan anak di negara itu.
Dalam pengaduannya, gadis itu mengatakan bahwa setelah ayahnya meninggal pada tahun 2009, dia dikirim oleh ibunya untuk tinggal bersama paman dan bibinya.
Ibunya menilai, gadis itu akan menjalani kehidupan yang damai dan dewasa seperti banyak anak lainnya.
Tetapi sebaliknya, dia harus hidup bak di api neraka selama 13 tahun.
Gadis itu mengatakan, salah satu pelaku yang memperkosanya yakni sang paman.
Tidak sekali, pelaku telah melakukan aksi bejatnya berkali-kali.
Ketika gadis itu bermaksud mengadu ke orang terdekat lainnya, pamannya ini sampai mengoleskan bubuk cabai pada alat kelaminnya.
Itu dilakukan si paman bejat untuk menghukum, mengancam, dan membuat gadis itu sangat kesakitan dan ketakutan.
Parahnya lagi, bibi yang tinggal di rumah yang sama, sepenuhnya menyadari tindakan suaminya terhadap keponakannya.
Bahkan bibinya sama sekali tidak mencegah dan menyemangati suaminya untuk terus memaksa keponakannya berhubungan badan.
Beberapa waktu kemudian, gadis itu juga menceritakan semuanya kepada ibunya dengan harapan mendapatkan pembelaan.
Namun tidak, sang ibu bahkan mengatakan kepada putrinya, untuk menanggung perkosaan itu, seraya berkata "itu normal".
Pada suatu hari, gadis itu berhasil melarikan diri dari rumah, tetapi setelah beberapa hari, ibunya menemukannya dan membawanya kembali ke rumah bibi dan pamannya.
Kali ini, gadis itu tidak hanya dianiaya oleh pamannya, tetapi juga oleh 3 pria lain di rumah itu.
Ia diperkosa, dipukuli dan dianiaya hingga hamil.
Namun ibu dan bibinya membawanya untuk melakukan aborsi.
Kemudian, gadis itu dibantu oleh seorang polisi wanita, untuk dibawa tinggal di Dewan Layanan Sosial Kristen Madras.
Nasib pilu belum selesai. Gadis ini terus dilecehkan secara seksual oleh 2 pria dengan bantuan 2 karyawan wanita yang bekerja di sana.
Pada tanggal 31 Maret 2022, setelah 13 tahun menanggung semua penghinaan yang paling mengerikan, gadis itu memiliki keberanian untuk menonjol dan mengekspos segalanya.
Kejadian ini sempat mengejutkan publik, membuat banyak orang marah.
Setelah polisi turun tangan untuk menyelidiki insiden tersebut, mereka menangkap mantan sekretaris Josephine dan sekretaris saat ini Isabel Richardson dari Dewan Layanan Sosial Kristen Madras, karena menutupi pemerkosaan yang terjadi di institusinya.
Selain itu, polisi juga menangkap ibu, paman dan bibi korban, serta 9 tersangka terkait lainnya, untuk menuntut keadilan bagi gadis muda tersebut.
GridPop.ID (*)