Find Us On Social Media :

Kok Bisa? Tuntut Rekan Kerja yang Buatkan Pesta Kejutan Ulang Tahun, Pria Ini Berhasil Kantongi Ganti Rugi Sebesar Rp 6 Miliar

By Sintia N, Sabtu, 23 April 2022 | 09:20 WIB

Ilustrasi pria yang sedang depresi

GridPop.ID - Pesta kejutan ulang tahun merupakan hal yang lazim dilakukan oleh sesama teman

Umumnya, seseorang akan merasa senang ketika mendapat kejutan dari keluarga maupun sahabat di hari spesialnya.

Namun hal berbeda justru dilakukan oleh seorang pria asal Kentucky, Amerika Serikat ini.

Bukannya senang, pria bernama Kevin Berling ini justru murka hingga melaporkan perusahaan tempatnya bekerja ke kantor polisi.

Bahkan yang lebih mencengangkan, gugatan itu berhasil ia menangkan di pengadilan.

Dan ia pun mengantongi uang ganti rugi yang jumlahnya fantatis yakni Rp 6 miliar.

Dilansir dari Suar.ID, rupanya Kevin Berlin menderita gangguan kecemasan.

Dampaknya, ia mengalami serangan panik setiap kali menjadi pusat perhatian di sekelompok besar orang.

Karena alasan khusus inilah dia meminta bosnya di Gravity Diagnostics di Covington, laboratorium medis Kentucky, untuk tidak memberinya kejutan pesta ulang tahun pada tahun 2019.

Baca Juga: KABAR DUKA Artis Seksi Senior Kiki Fatmala Didiagnosa Idap Penyakit Mematikan, Kondisinya Usai Digerogoti Kanker Paru-paru Stadium 4 Bikin Pilu

Namun, seorang manajer di perusahaan itu mengklaim dia lupa tentang permintaan Berlin, jadi mereka mengadakan pesta ulang tahun untuknya.

Hal itu menyebabkan Kevin mengalami serangan panik dan badai dari perayaannya sendiri.

Menurut pengajuan pengadilan Kenton County, pesta ulang tahun kejutan Kevin Berling berlangsung pada 7 Agustus 2019.

Itu tidak berjalan seperti yang direncanakan bos dan rekan-rekannya.

Pasalnya anak laki-laki yang berulang tahun itu mengalami serangan panik dan berlari keluar dari kantor ke mobilnya.

Reaksi Kevin tidak cocok dengan bos Gravity Diagnostics, yang kemudian mengkonfrontasi Kevin tentang reaksinya yang tidak biasa.

Ia bahkan menuduhnya merampas kegembiraan rekan-rekannya untuk merayakan ulang tahunnya.

Hal itu malah menyebabkan pria itu mengalami serangan panik lagi.

"Mereka mulai memberinya waktu yang cukup sulit untuk menanggapi perayaan ulang tahun, sebenarnya menuduhnya mencuri kegembiraan rekan kerjanya," kata pengacara Kevin, Tony Bucher.

Baca Juga: SELAMAT! Cut Meyriska Umumkan Kelahiran Anak Kedua, Terkuak Nama si Baby Boy yang Sungguh Indah, Siapa?

"Menjadi pusat perhatian adalah sumber stres yang hebat," tegas Tony.

Kali ini, reaksi Kevin membuat manajemen Gravity Diagnostics berpikir bahwa dia bisa marah dan berpotensi melakukan kekerasan.

Sehingga, beberapa hari kemudian dia dipecat 'karena kejadian minggu sebelumnya'.

Kevin kemudian menggugat Gravity Diagnostics atas diskriminasi dan pembalasan disabilitas, mengklaim bahwa dia 'telah menderita dan terus menderita karena kehilangan pendapatan dan tunjangan serta tekanan emosional dan kecemasan mental'.

Pengadilan akhirnya memberikan Kevin 450.000 dolar atau sekitar Rp 6 miliar sebagai kompensasi.

Tetapi putusan ini belum final lantaran mantan bosnya masih memiliki kesempatan untuk mengajukan banding.

Mengenal Panic Attack

Psikolog Klinis dari Ohana Space, Kantiana Taslim, menjelaskan bahwa panic attack atau serangan panik adalah suatu situasi panik yang datang secara tiba-tiba.

"Biasanya yang dirasakan itu, secara tiba-tiba ada rasa takut, rasa cemas. Ada juga simptom-simptom yang dirasakan secara fisik maupun psikologis," kata Nana, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (23/11/2021).

Baca Juga: Minta Tunda Jadwal Pemeriksaan, Choky Sitohang Dapat Peringatan dari Pihak Kepolisian, sang Presenter Disebut Hambat Pengusutan Kasus DNA Pro: Ada Batasannya!

Menurut Nana, rasa cemas atau takut yang hadir saat panic attack terjadi biasanya diikuti juga dengan gejala fisik seperti napas menjadi lebih cepat, jantung berdebar-debar, napas menjadi terengah-engah, badan gemetar, kesemutan, dan pusing.

"Makanya panic attack itu sangat enggak enak. Apalagi ditambah dengan simptom-simptom fisik, itu bisa menimbulkan perasaan cemas yang lain, yang bisa berujung pada rasa takut mati, rasa takut kenapa-kenapa," ujar Nana.

Nana mengatakan, faktor pemicu atau penyebab panic attack pada setiap orang berbeda-beda.

Serangan panik dapat dipicu oleh situasi-situasi yang untuk individu tertentu membawa ketakutan tersendiri bagi individu tersebut.

Selain itu, bisa juga situasi tersebut mengingatkan seseorang pada suatu kejadian yang menimbulkan trauma atau pengalaman buruk yang pernah ia alami.

Namun yang jelas, serangan panik atau panic attack dapat menimpa siapa saja.

Bahkan bagi mereka yang tidak pernah mengalami pengalaman traumatis sebelumnya.

Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter profesional jika anda merasakan gejala-gejala tersebut diatas.

Baca Juga: Biodata Artis Ronal Surapradja, Pemeran Sketsa Komedi 'Extravaganza' yang Gugat Cerai Istri Usai 14 Tahun Menikah, Terbongkar Sifat Asli yang Diduga Jadi Penyebab Perceraian

GridPop.ID (*)