Find Us On Social Media :

Bak Bangkai yang Ditutupi Tercium Juga, Terungkap 5 Kebohongan Irjen Ferdy Sambo di Kasus Kematian Brigadir J, Polisi Bongkar Faktanya

By Luvy Octaviani, Sabtu, 13 Agustus 2022 | 13:30 WIB

Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo (kiri), Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J

GridPop.ID - Kasus penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat masih terus mendapat sorotan publik.Pasalnya, kasus penembakan Brigadir J ini melibatkan oknum polisi yang menjadi tersangkanya.Sebelumnya, Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai salah satu tersangka dalam kasus penembakan Brigadir J.Penetapan tersangka tersebut diumumkan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Selasa (9/8/2022)."Timsus telah memutuskan untuk menetapkan saudara FS (Ferdy Sambo) sebagai tersangka," dikutip Tribunnews dari tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (9/8/2022).Diketahui sejauh ini ada 4 tersangka yang terlibat dalam kasus kematian Brigadir J.Adapun empat orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka yakni Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka RR, KM, dan Irjen Ferdy Sambo.Kabareskrim Polri, Komjen Agus Andrianto, menyampaikan Bharada E berperan menembak Brigadir J.Lalu, RR dan KM diketahui membantu dan ikut menyaksikan peristiwa tersebut."Bharada RE telah melakukan penembakan terhadap korban," ujarnya, Selasa (9/8/2022), dikutip Tribunnews.com dalam siaran langsung YouTube Kompas TV."Tersangka RR turut membantu dan menyaksikan penembakan korban. KM turut membantu dan menyaksikan penembakan terhadap korban," jelas Agus.

Baca Juga: Tips Hidup: Tak Perlu Khawatir Diejek Setelah Semalaman Mewek, Berikut Cara Ampuh Mengatasi Mata Bengkak, Coba dan Rasakan Keajaibannya!

Sementara itu, Ferdy Sambo memerintahkan penembakan dan merancang skenario seolah terjadi penembakan."Irjen Pol FS menyuruh melakukan dan menskenario peristiwa seolah-olah terjadi tembak menembak di rumah dinas Irjen Pol Ferdy Sambo," terangnya.Butuh waktu sekitar satu bulan untuk polisi mengungkap Sambo sebagai otak dari pembunuhan anak buahnya. Satu demi satu kebohongan Sambo terungkap. Peristiwa yang terjadi sebenarnya ternyata berbeda jauh dengan narasi Sambo di awal. Kasus kematian Brigadir J pun kini mulai menemui titik terang.Dilansir dari laman kompas.com, berikut ini 5 kebohongan Ferdy Sambo yang melenceng dari keterangan awal yang berhasil diungkap:1. Tiba di Jakarta Di awal mencuatnya kasus ini, disebutkan bahwa Sambo baru tiba di Jakarta sepulang dari Magelang, Jawa Tengah pada Jumat (8/7/2022), sesaat sebelum kematian Brigadir J. Rombongan Sambo tiba lebih dulu di rumahnya di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Beberapa saat kemudian, rombongan istrinya, Putri Candrawathi, tiba bersama Brigadir J, Richard Eliezer atau Bharada E, dan lainnya. Namun, kemudian terungkap fakta sebenarnya bahwa Sambo sudah berada di Jakarta sehari sebelum rombongan Putri tiba atau Kamis (7/7/2022).

Baca Juga: Tinggal Sat Set Bisa Langsung Posting di Sosmed! Berikut Link Twibbon 17 Agustus 2022 dan Cara Pakainya, Dijamin Makin Nasionalis Rayakan Kemerdekaan RI

Temuan ini diungkap oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). "Awalnya kan kita kira sama harinya. Tapi ternyata setelah kita telusuri, kita dapat bukti yang lebih baru. Bukti terbaru itu menunjukkan pulangnya (Sambo) satu hari sebelumnya dengan pesawat," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat ditemui di kantornya, Kamis (4/8/2022). "Yang kami dapatkan tanggal 7 (Juli) pagi, yang pasti (Sambo dan istri) tidak bersama seperti yang selama ini seolah mereka satu rombongan, itu clear," ujarnya.2. Tak ada di lokasi Narasi yang beredar di awal, Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Richard Eliezer atau Bharada E merupakan anak buah sambo yang lain. Ketika peristiwa terjadi, Sambo mengaku tak berada di tempat kejadian perkara (TKP) karena sedang melakukan tes PCR sepulang perjalanan dari Magelang. Sambo bilang bahwa dirinya baru mengetahui peristiwa baku tembak di rumahnya setelah mendapat telepon dari sang istri, Putri.Namun, belakangan terungkap bahwa Sambo ada di TKP ketika penembakan terjadi. Malahan, Sambo yang memerintahkan Bharada E untuk menembak Brigadir J.

"Peristiwa yang terjadi adalah peristiwa penembakan terhadap saudara J (Yosua) yang mengakibatkan saudara J meninggal dunia yang dilakukan oleh saudara RE (Richard Eliezer) atas perintah saudara FS (Ferdy Sambo)," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/8/2022).3. Baku tembak

Baca Juga: Usai Berhasil Tembak Brigadir J, Bharada E Ngaku Diiming-imingi Uang Tutup Mulut Rp 1 Miliar oleh Miss X, Akan Diberikan saat SP3!

Mula kasus ini terungkap, disebutkan bahwa terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E di rumah dinas Sambo. Brigadir J disebut memuntahkan 7 peluru dari pistolnya yang tak satu pun mengenai Bharada E. Sementara, Bharada E disebut memberondong Brigadir J dengan 5 peluru hingga menewaskan Yosua. Namun, fakta sebenarnya, tidak terjadi baku tembak di rumah Sambo. Peristiwa sesungguhnya ialah penembakan Bharada E terhadap Brigadir J atas perintah jenderal bintang dua itu. "Tidak ditemukan fakta peristiwa tembak-menembak seperti yang dilaporkan awal," kata Kapolri, Selasa (9/8/2022).Setelah memerintahkan Bharada E mengeksekusi Brigadir J, Sambo menembakkan pistol milik Yosua ke dinding-dinding rumahnya supaya seolah telah terjadi baku tembak. "Untuk membuat seolah-olah telah terjadi tembak-menembak, saudara FS melakukan penembakan dengan senjata milik senjata J ke dinding berkali-kali untuk membuat kesan seolah telah terjadi tembak-menembak," ucap Sigit.4. CCTV Pengusutan kasus kematian Brigadir J memakan waktu yang lama lantaran rekaman CCTV di seluruh rumah disebut mati. Di awal, disebutkan bahwa CCTV di rumah dinas Sambo mati karena dekodernya rusak.

Baca Juga: Kecanduan Berhubungan Badan, Bagian Sensitif Gadis Cantik Ini Mendadak Berubah Bentuk, Sosok Ini Bongkar Fakta Mengejutkan

Tetapi, dalam perkembangannya, polisi menyebut bahwa Sambo berperan dalam mengambil CCTV di sekitar TKP penembakan. "Tadi kan disebutkan, dalam melakukan olah TKP seperti Pak Kapolri sampaikan, terjadi misalnya pengambilan CCTV dan lain sebagainya," kata Kepala Divisi Humas Polri IrjenDedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Sabtu (6/8/2022) malam.5. Dugaan pelecehan Pada awalnya, kasus ini disebut bermula dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo, Putri, di rumahnya. Brigadir J disebut masuk ke kamar Putri dan melakukan pelecehan hingga membuat istri Sambo itu berteriak.Selanjutnya, Brigadir J disebut mengancam Putri dengan menodongkan pistol ke kepalanya. Bharada E yang mendengar teriakan itu hendak menghampiri Putri, tetapi malah disambut tembakan pistol Brigadir J. Dari situ lah, disebutkan, terjadi baku tembak yang kemudian menewaskan Yosua. Namun, narasi tersebut ternyata sepenuhnya tidak benar, termasuk soal dugaan pelecehan. Baru-baru ini, polisi menghentikan dua laporan istri Sambo terhadap Brigadir J, yakni laporan dugaan pelecehan dan percobaan pembunuhan terhadap Putri.

Polisi memastikan bahwa dua tudingan tersebut tak terbukti kebenarannya.

“Berdasarkan hasil gelar perkara tadi perkara ini kita hentikan penyidikannya karena tidak ditemukan peristiwa pidana,” kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Andi Rian Djajadi dalam konferensi pers, Jumat (12/8/2022).

Baca Juga: Suami Menjerit Kesakitan Saat Malam Pertama, Pengantin Wanita Syok Tahu Fakta Mengejutkan Ini Saat Akan Berhubungan Seks dengan Pria yang Baru Dinikahinya

Menurut polisi, pelaporan yang dilakukan Putri terhadap Brigadir J hanya untuk menghalangi penyidikan.GridPop.ID (*)