GridPop.ID - Ketua RT di lingkungan rumah Ferdy Sambo di Magelang ikut menyaksikan pemeriksaan rumah pribadi Kadiv Propam nonaktif tersebut.
Joko Sutarman yang dijemput petugas Polsek Mertoyudan di rumahnya, memberikan kesaksian detik-detik pemeriksaan rumah pribadi Ferdy Sambo di Blok C-03 Cempaka Residence, Dusun Saragan, Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Ia bersaksi jika penyidik sempat membawa barang tidak lazim terkait dengan penyidikan kasus dugaan pembunuhan ajudan Ferdy Sambo, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Melansir dari Kompas.com, Joko Sutarman ikut masuk ke kompleks perumahan bersama rombongan dari Mabes Polri.
"Saya ditimbali (dipanggil) masuk ke Cempaka Residence oleh kru dari Mabes Polri, terutama dari Bareskrim. Tujuannya, yaitu kula nuwun (minta izin), mereka dapat perintah dari atasannya untuk mencari data tambahan yang berhubungan dengan kasus Pak Ferdy Sambo," terang Joko saat ditemui di rumahnya pada Senin (15/8/2022) malam.
Namun ia tidak ikut masuk ke rumah pribadi Ferdy Sambo itu.
Ia bersama Kapolres Magelang AKBP Mochamad Sajarod Zakun dan beberapa petugas lainnya hanya memantau dari luar rumah.
"Saya cuma di luar sama Pak Kapolres Magelang dan lainnya. Mereka (Timsus Bareskrim) mencari data, akeh (banyak), masuk di ruangan mencari data yang dibutuhkan untuk penambahan data-data kelengkapan," imbuh Joko.
Joko pun tidak dapat memerinci barang atau benda-benda apa saja yang diambil oleh tim dari dalam rumah singgah Ferdy Sambo tersebut.
Pasalnya, benda-benda itu sudah dimasukkan ke dalam beberapa koper.
"Yo ada (barang yang dibawa), tapi sudah dimasukkan koper. Saya enggak melihat (isinya), berita acaranya juga belum rampung," ungkap Joko.
Lebih lanjut, pemeriksaan rumah Ferdy Sambo berlangsung sekitar 3,5 jam, dimulai sejak rombongan tiba pukul 15.33 WIB sampai 19.10 WIB.
Ada seorang penjaga yang menyambut begitu rombongan tiba ke rumah berlantai 2 tersebut.
Satu per satu polisi yang mengenakan pakaian sipil itu masuk ke rumah.
"Nanti ada yang mau datang lagi ke sini (rumah Pak RT), untuk menyampaikan berita acara, agar saya ikut tanda tangan. Sepertinya sudah tidak ada pemeriksaan lagi (di rumah Ferdy Sambo)," imbuh Joko.
Seperti yang diberitakan Sosok.ID sebelumnya, usai Putri Candrawathi pulang dari Magelang, Irjen Ferdy Sambo marah hingga merencanakan pembunuhan Brigadir J setelah mendapat laporan dari sang istri.
Putri Candrawathi dikabarkan mengalami tindakan yang melukai harkat dan martabat keluarga dari Brigadir J.
Kini, peristiwa di Magelang itu tengah diselidiki oleh pihak berwajib.
Kuasa hukum Brigadir J, yakni Kamaruddin Simanjuntak turut bertanya-tanya soal peristiwa apa yang terjadi di sana.
Tepatnya, peristiwa apa yang dimaksud melukai harkat dan martabat keluarga tersebut.
Kamaruddin Simanjuntak menyebut bahwa Brigadir J bersenang-senang selama berada di Magelang.
Sementara, Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi justru terlibat pertengkaran.
"Di Magelang itu mereka happy-happy saja. Yang bertengkar di Magelang itu Ferdy Sambo sama Putri (Candrawathi)," ujar Kamaruddin, Senin (15/8/2022).
Menurutnya, hubungan Putri Candrawathi dan Brigadir J selama berada di Magelang baik-baik saja.
Hal itu didukung bukti chat Putri Candrawathi kepada adik Brigadir J.
“Kalau di Magelang itu ibu Putri dengan Yoshua baik-baik saja bahkan Ibu Putri kirim WhatsApp ke adik Yoshua supaya datang ke Magelang, merayakan ulang tahunnya," kata Kamaruddin.
Dari bukti chat itu pula, Kamaruddin meragukan adanya dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J pada Putri Candrawathi.
"Harusnya kan dia ngomong, abang kau kurang ajar ni, dia melecehkan saya, harusnya gitu toh. Tetapi ini sebaliknya, 'kamu lagi libur ga dek? Kamu datang ke sini ya', gitu dia."
"Nah kemudian orang yang sudah melecehkan istri atau mengancam istri, mungkin nggak masih dikawal orang yang melecehkan?" katanya.
Kamaruddin juga mempertanyakan mengapa Irjen Ferdy Sambo tak langsung menindak Brigadir J di Magelang kalau pelecehan itu benar-benar terjadi.
Di sisi lain, peristiwa di Magelang ini masih terus dalam penyelidikan tim khusus Polri.
"Rangkaian peristiwa begitu, kan nggak bisa kami hilangkan," kata Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto saat dihubungi, Minggu (14/8/2022) malam.
Ia menyebut, peristiwa itu hanya diketahui oleh Tuhan, mendiang Brigadi J, dan Putri Candrawathi.
"Yang pasti yang tahu yang terjadi hanya Allah SWT, Almarhum (Brigadir J), dan Bu PC (Putri Chandrawati)," katanya.
GridPop.ID (*)