GridPop.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J bak benang kusut.
Banyak pihak yang ikut bersuara mengungkapkan kesaksiannya terkait kronologi dan motif pembunuhan Brigadir J.
Namun yang pasti, Kuat Maruf lah yang mendorong Putri Candrawathi mengadukan Brigadir J ke Irjen Ferdy Sambo.
Melansir dari GridFame.ID, Kuat Maruf adalah warga sipil yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo.
Dia juga merangkap sopir pribadi istri Sambo, Putri Candrawathi.
Kuat Maruf kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini bersama dengan Bharada E, Brigadir RR, Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi.
Kelima tersangka dikenakan Pasal 340 juncto 338 juncto 55 juncto 56 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
Dalam perkembangan kasus pembunuhan Brigadir J, Kuat Maruf telah hadir dalam Sidang Kode Etik Ferdy Sambo.
Kesaksian mengejutkan pun diungkapkan Kuat Maruf.
Ternyata Kuat Maruf yang kompori Putri Candrawathi untuk adukan Brigadir J ke Irjen Ferdy Sambo.
Dikutip dari Tribun Wow, Kuat Maruf mengaku dua kali memergoki insiden yang terjadi antara Brigadir J dan Putri Candrawathi saat di Magelang, Jawa Tengah.
Kesaksian Kuat Maruf soal kejadian yang ada di Magelang itu disampaikan oleh anggota Komisi III DPR, Sarifuddin Sudding dalam rapat dengar pendapat bersama Kapolri Rabu (24/8/2022).
Peristiwa pertama diduga terjadi di ruang tengah saat Putri Candrawathi sedang menonton televisi.
Kala itu, Brigadir J kepergok Kuat Maruf hendak menggendong atau mengangkat Putri Candrawathi menuju ke kamar.
Namun hal tersebut ketahuan Kuat Maruf yang langsung menegur Brigadir J agar tidak memegang atasannya.
Kemudian kejadian yang kedua terjadi pada 7 Juli 2022.
Saat itu, Kuat Maruf memergoki Brigadir J mengendap keluar dari kamar Putri Candrawathi.
"Ada kejadian pada sore hari, jam 17.30 WIB menjelang magrib, ini sebenarnya pemicu. Saat itu Brigadir J masuk dalam kamar Putri di lantai 2 dan keluar dari kamar dilihat oleh Kuat mengendap-endap lalu kemudian ditegur," kata Sudding.
Seusai kejadian itu, diduga Putri Candrawathi menangis hingga Kuat menyarankan agar Putri melapor ke sang suami.
"Jam 11 malam Putri menelepon ke Ferdy Sambo dan sambil menangis menyampaikan diperlakukan seperti ini oleh Brigadir J. Penjelasan lebih rinci dijelaskan oleh Putri ke Ferdy Sambo setelah tiba di Jakarta," katanya.
Sudding menjelaskan Putri Candrawathi yang akhirnya bercerita pada Ferdy Sambo membuat sang suami emosi dan gelap mata.
Dari laporan dan pengakuan tersebut, akhirnya Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan dan melibatkan ajudan-ajudannya.
Kapolri Listyo Sigit pun membenarkan sebagian besar pernyataan Sudding soal insiden yang terjadi di Magelang.
"Baik saya akan jawab, terkait yang disampaikan Pak Sudding ini ada banyak hal yang memang sesuai pak namun mohon izin," kata Kapolri.
Hanya saja, diakui Listyo Sigit, pernyataan lebih detail akan disampaikan kembali seusai pihaknya melakukan pemeriksaan pada Putri Candrawathi yang saat ini telah menjadi tersangka.
GridPop.ID (*)