"Dia (Pangeran Philip) membuatnya (Ratu Elizabeth II) tertawa karena beberapa hal yang ia katakan dan lakukan, dan cara keduanya memandang hidup sangat berbeda, jadi bersama-sama mereka adalah pasangan yang serasi," ungkap Pangeran Wiliam.
Pangeran Philip muda tak basa-basi lagi mengungkapkan niatnya untuk menyunting Elizabeth muda.
Pada 1947, setelah ulang tahun Elizabeth ke-21, dibuatlah pengumuman di depan publik tentang rencana pertunangan mereka.
Pangeran Philip membantu merancang cincin pertunangan platinum dan berlian menggunakan batu dari tiara milik ibunya, Putri Alice dari Yunani.
Sesaat sebelum pernikahan mereka, Pangeran Philip menulis surat bahwa dia telah "jatuh cinta sepenuhnya dan tanpa syarat".
Pasangan itu menikah dihadapan 2.000 tamu di Westminster Abbey.
Momen itu digelar hanya berjarak 2 tahun setelah berakhirnya Perang Dunia II dan negara masih belum pulih sepenuhnya dari konflik.
Sehingga, pernikahan mereka adalah momen perayaan langka.
Winston Chrushill menyebutnya sebagai "kabar bahagia di tengah jalan sulit yang kami lalui".
Tahun berikutnya, putra tertua mereka Charles lahir, kemudian putri mereka Anne.
Pada tahun-tahun awal pernikahan, mereka tinggal di Malta.