"Mata saya memerah, saat saya sadar dari pingsan. Di rumah sakit itu, saya enggak diperiksa sama sekali. Setelah itu, saya langsung dibawa pulang sama teman-teman," terangnya.
Setelah itu, ia pun tiba ke rumahnya pada Minggu (2/10/2022) sekitar pukul 02.00 WIB. Ia langsung tidur dan ketika ia bangun, matanya tetap memerah.
Ayah Raffi, Sutrisno langsung membawanya ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk menjalani pemeriksaan dan diberikan lima jenis obat.
"Cuma dikasih obat, tapi enggak saya tebus. Ada lima obat, yang tiga obat lainnya enggak ada di luar rumah sakit," ungkapnya.
Setelah itu, Raffi ke posko Tragedi Kanjuruhan Malang yang ada di Balai Kota Malang. Di situ, Raffi pun dirujuk ke Rumah Sakit Hermina Malang.
Dalam masa pemeriksaan, mata merah yang dialami Raffi akibat iritasi karena gas air mata.
"Mata merah karena kena gas air mata itu. Katanya, bakal berangsur normal (warna matanya) setelah satu bulan," tambahnya.
Kini kondisi mata Raffi mulai membaik dan sudah tidak terasa perih lagi.
Korban lain yang mengalami hal yang sama dengan Raffi ada Febianca Cheendy Chairun Nisa.
Rema 14 tahun itu juga mengalami pendarahan mata.