Find Us On Social Media :

15 Menit Berada di Kepulan Gas Air Mata saat Tragedi Kanjuruhan, Remaja Kota Malang Ini Nyaris Buta

By Andriana Oky, Selasa, 11 Oktober 2022 | 07:03 WIB

kondisi korban selamat dari tragedi Kanjuruhan: alami iritasi mata yang parah

GridPop.ID - Raffi Atha berbagi kisah pilunya imbas menjadi korban tragedi Kanjuruhan.

Raffi Atha menjadi salah satu korban selamat dalam tragedi Kanjuruhan.

Meski selamat Raffi Atha mengalami kondisi cukup parah di bagian mata imbas tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan.

Melansir SURYAMALANG.com, terungkap kondisi mata pelajar SMPN 2 Kota Malang itu cukup memprihatinkan.

Pada bagian mata yang biasanya berwarna putih, kini seluruhnya berwarna merah.

"Saat itu, saya menonton di Stadion Kanjuruhan bersama kakak saya, Yuspita Nuraini (25) dan beberapa teman lainnya. Ketika itu, kami duduk di Tribun 10," tutur Raffi.

Ia menceritakan jaraknya dengan gas air mata yang ditembakan petugas cukup dekat, sekitar 2 meter.

Raffi berada di kepulan asap gas air mata selama 15 menit. Ia pun panik dan mencoba menyelamatkan diri naik ke area Tribun 12.

"Setelah itu saya sesak, dan di depan saya ada orang pingsan. Dan dari arah belakang, desak-desakan dan dorong-dorongan. Setelah itu, saya enggak bisa napas, diam lalu pingsan. Kalau tidak salah, saya pingsan selama dua jam," jujurnya.

Setelah sadar, posisi Raffi sudah berada di bawah stadion.

Ia kemudian dibawa teman-temannya ke RS Teja Husada, namun di sana ia tak mendapat perawatan selama hampir 40 menit.

Baca Juga: Inilah 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Serta Kesalahannya, Mulai dari Panitia Pelaksana Hingga Anggota Polisi!

"Mata saya memerah, saat saya sadar dari pingsan. Di rumah sakit itu, saya enggak diperiksa sama sekali. Setelah itu, saya langsung dibawa pulang sama teman-teman," terangnya.

Setelah itu, ia pun tiba ke rumahnya pada Minggu (2/10/2022) sekitar pukul 02.00 WIB. Ia langsung tidur dan ketika ia bangun, matanya tetap memerah.

Ayah Raffi, Sutrisno langsung membawanya ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk menjalani pemeriksaan dan diberikan lima jenis obat.

"Cuma dikasih obat, tapi enggak saya tebus. Ada lima obat, yang tiga obat lainnya enggak ada di luar rumah sakit," ungkapnya.

Setelah itu, Raffi ke posko Tragedi Kanjuruhan Malang yang ada di Balai Kota Malang. Di situ, Raffi pun dirujuk ke Rumah Sakit Hermina Malang.

Dalam masa pemeriksaan, mata merah yang dialami Raffi akibat iritasi karena gas air mata.

"Mata merah karena kena gas air mata itu. Katanya, bakal berangsur normal (warna matanya) setelah satu bulan," tambahnya.

Kini kondisi mata Raffi mulai membaik dan sudah tidak terasa perih lagi.

Korban lain yang mengalami hal yang sama dengan Raffi ada Febianca Cheendy Chairun Nisa.

Baca Juga: Terungkap Peran 6 Tersangka Tragedi Stadion Kanjuruhan, 3 Diantaranya Beri Perintah untuk Tembak Gas Air Mata!

Rema 14 tahun itu juga mengalami pendarahan mata.

Dikutip dari Tribunnews.com, Skelera atau bagian putih bola mata Chairun Nisa bahkan sampai saat ini masih berwarna merah.

Menurut Akhmal Marhali pendarahan mata para korban merupakan efek dari gas air mata yang ditembakkan petugas keamanan saat Tragedi Kanjuruhan.

"Ahmad Afiq Aqli asal Jember masih dirawat dengan mata merah, serta kaki dan tangan patah. Semua gara-gara gas air mata,” ujar Akmal.

GridPop.ID (*)

Baca Juga: Diduga Kurang Oksigen & Paparan Gas Air Mata, Komnas HAM Ungkap Kondisi Korban Tragedi Kanjuruhan: Mata Merah, Keluar Busa