Find Us On Social Media :

Tak Hanya di Singapura, Mie Sedaap juga Ditarik di 2 Negara Ini, BPOM Selidiki Dugaan Kandungan Pestisida!

By Arif B, Rabu, 12 Oktober 2022 | 16:02 WIB

Mie Sedaap ditarik di Singapura karena diduga mengandung pestisida.

GridPop.ID - Mie Sedaap produksi Wings Group Indonesia ditarik peredarannya dari tiga negara karena diduga mengandung pestisida Etilen Oksida (EtO).

Hal ini diketahui dari pemberitaan media internasional Channel News Asia.

Dikabarkan, Badan Makanan Singapura (SFA) memasukkan Mie Sedaap Kari Spesial dan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken kemasan cup sebagai produk pangan yang ditarik dari pasaran.

SFA menemukan kandungan pestisida dalam bubuk cabai pada Mie Sedaap.

"SFA telah mengidentifikasi bubuk cabai terkontaminasi dengan etilen oksida. Penarikan produk tersebut sedang berlangsung," sebut SFA.

Selain di Singapura, produk Mie Sedaap juga ditarik dari Taiwan dan Hongkong.

Akibat hal ini, Wings Group Indonesia, melakukan investigasi dengan otoritas dalam negeri dan sejumlah negara.

"Kami selalu berupaya menjaga kualitas produk Mie Sedaap dan untuk menjaga kepercayaan konsumen, kami sedang melakukan investigasi lebih lanjut dengan otoritas dalam negeri maupun negara-negara yang bersangkutan," kata Head of Corporate Communications & CSR Wings Group Indonesia Sheila Kansil melalui keterangan tertulisnya, Selasa (11/10/2022), dikutip dari Tribun Bisnis.

Ia menjelaskan, merek-merek mie instan dan kategori makanan lainnya seperti sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, dan lain sebagainya yang diproduksi oleh berbagai perusahaan yang berpusat di Jepang, Korea Selatan, China, India dan Filipina juga mengalami kejadian ini.

Baca Juga: Gara-gara Keuangan Mulai Drop? Rizky Billar Hanya Makan Mi Instan, Kuasa Hukum: Kena Mental

Negara yang melakukan pemeriksaan tidak hanya Taiwan, tetapi juga beberapa negara lainnya.

"Penggunaan etilen oksida adalah hal umum di industri agrikultur sebagai zat sterilizer atau anti mikroba pada rempah-rempah dan biji-bijian yang masih digunakan hingga saat ini di Amerika Serikat, Kanada, dan berbagai negara lainnya," ungkapnya.