GridPop.ID - Keluarga Adzra Nabila mengurai curhatan pilu di balik sepeda motor mahasiswi IPB terseret arus banjir di Bogor.
Curhatan pilu tersebut berkenaan dengan sepeda motor yang dikendarai Adzra Nabila sebelum terseret arus banjir dan masuk ke gorong-gorong.
Seperti yang diketahui musibah yang menimpa Adzra Nabila pada Selasa (11/10/2022) lalu itu sempat terekam kamera ponsel pengendara mobil yang melintas.
Dalam video amatir yang juga viral tersebut terlihat bahwa saat terseret banjir lintasan di Jalan Dadali, korban tampak berupaya mempertahankan motornya yang terseret banjir.
Namun nahas, korban malah ikut terseret bersama motornya masuk ke gorong-gorong hingga hanyut sejauh sekitar 80 km.
"Motor baru itu, baru dua bulan," kata paman almarhumah, Warham (63) kepada TribunnewsBogor.com, Minggu (16/10/2022) malam.
Warham mengatakan bahwa Ara merupakan anak kesayangan dan juga anak kedua dari tiga bersaudara.
Setelah kuliah masuk semester 5 di IPB dan karena dia juga tidak ngekos, Ara dibelikan motor oleh ayahnya yang kerja sebagai koki di Turki.
"Dia minta motor sama bapaknya, ditanya motor apa maunya, motor ini gitu, ngontak istri saya, langsung dikasih," kata Warham.
Motor Ara yang ikut hanyut tersebut sampai saat ini masih hilang kecuali plat nomor yang berhasil ditemukan tim pencari dan plat nomor itu juga menjadi petunjuk awal untuk mengetahui identitas Ara dan alamat keluarganya saat awal kejadian musibah.
Ditemukannya jasad Adzra Nabila membawa kabar gembira sekaligus duka mendalam bagi keluarga korban.
Keluarga senang, pencarian Adzra Nabila akhirnya ditemukan setelah melakukan pencarian beberapa hari.
Namun, disisi lain keluarga korban harus menerima kenyataan jika Adzra Nabila telah pergi menghadap sang Khalil lebih dulu.
"Alhamdulillah, udah ketemu," kata ibunda korban didampingi beberapa anggota keluarganya dalam video yang diterima TribunnewsBogor.com.
Tubuh wanita paruh baya itu tampak terlihat lemas.
Wanita berpakaian biru muda itu meyakini jika jasad yang ditemukan di Jakarta Barat itu merupakan putrinya yang selama ini dikabarkan hanyut di saluran gorong-gorong jalan Dadali Kota Bogor saat hujan deras.
Sebab, ia masih ingat betul sosok ciri-ciri putri tercintanya tersebut.
"Dia (Adzra Nabila,red) masih pakai baju item, dari gelangnya, giginya, dari kakinya kena air panas dan bekasnya masih ada," kata dia.
"Alhamdulillah yaa Allah," kata sang ibunda sambil mengelus dada.
Keluarga korban mengaku syok saat pertama kali mendapatkan kabar jika Adzra Nabila hilang terbawa arus gorong-gorong di Jalan Dadali, Kota Bogor.
"Semua keluarga syok banget," kata Rasminah, uwa dari korban Adzra Nabila saat mendatangi lokasi korban terjatuh.
Meski keluarga korban sudah banyak yang berdatangan untuk membantu mencari dan mendoakan korban di lokasi kejadian, rupanya sang ayah belum bisa melihat langsung TKP tempat putrinya hilang.
Sebab, ayah dari Adzra Nabila merupakan seorang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang sedang bekerja di Turki.
"Papahnya di Turki setelah mendapat kabar ini, dia (ayah Adzra Nabila, res) langsung cari tiket untuk pulang ke Indonesia. Papahnya juga kaget," kata perempuan asal Depok ini.
Bahkan, ibunda Adzra Nabila langsung jatuh pingsan saat menerima kabar buruk soal putrinya tersebut.
Diberitakan Kompas.com, kini Adzra Nabila, mahasiswi IPB yang hilang terperosok ke dalam gorong-gorong di Jalan Dadali, Kota Bogor, beberapa waktu lalu kini telah ditemukan di Kanal Banjir Barat, Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.
Adzra Nabila ditemukan dalam radius 80 kilometer dari lokasi awal.
Terkait hal ini, Kepala BPBD mengungkap penyebab korban bisa terbawa begitu jauh dari lokasi awal saat dirinya terperosok.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengatakan korban bisa terbawa begitu jauh dari lokasi awal diduga lantaran debit air Sungai Ciliwung yang besar.
"Banyaknya material seperti bambu, batang pohon, dan sampah yang berasal dari hulu hingga tersangkut di Pintu Air Manggarai, menandakan bahwa volume dan debit air cukup tinggi," kata Isnawa saat dikonfirmasi, Minggu.
Ia mengatakan tingginya debit air sungai juga diperparah dengan intensitas curah hujan yang turun akhir-akhir ini.
"Memang beberapa hari belakangan, Jakarta mengalami cuaca dengan intensitas sedang hingga lebat. Di mana curah hujan di atas rata-rata," ungkap Isnawa.
GridPop.ID (*)