GridPop.ID - Tips hidup kali ini akan membahas tentang gejala keracunan etilen glikol yang wajib diwaspadai.
Bagi para orangtua, gejala keracunan etilen glikol ini patut diketahui.
Langsung saja ini dia tips hidup: kenali gejala keracunan etilen glikol dari tahap awal sampai gagal ginjal!
Dilansir dari laman kompas.com, etilen alkohol adalah salah satu jenis alkohol yang sering digunakan untuk bahan baku produk industri seperti pembuatan kemasan plastik sampai zat antibeku untuk pendingin udara.
Namun, terkadang bahan ini disalahgunakan untuk campuran pengencer pembuatan obat sirup atau cair.
Proses formulasi obat yang buruk juga bisa memicu terbentuknya cemaran etilen glikol.
Etilen glikol bisaberbahaya apabila tertelan atau terhirup dengan kadar di atas ambang batas normal.
Batas aman etilen glikol yang bisa ditoleransi tubuh adalah 0,5 miligram per kilogram berat badan per hari.
Apabila paparannya melebihi ambang batas tersebut, seseorang bisa mengalami keracunan etilen glikol.
Penderita keracunan etilen glikol yang tidak segera diberikan pertolongan medis bisa meninggal dunia.
Untuk itu, kenali dan waspadai tiga tahap keracunan etilen glikol berikut ini.
Tahap gejala keracunan etilen glikol
Dilansir oleh kompas.com dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC), ada tiga tahap gejala keracunan etilen glikol. Berikut penjabarannya:
1. Gejala keracunan etilen glikol tahap awal
Tahap awal keracunan etilen glikol efeknya mirip seperti orang yang mengonsumsi alkohol atau minuman keras.
Efek neurologis yang muncul selang 30 menit sampai 12 jam setelah terpapar etilen glikol di atas ambang batas normal ini bisa dirasakan penderita karena zat kimia ini tidak termetabolisme oleh tubuh.
Penderita bisa mengalami gontai, bicara cadel, mengantuk terus, gelisah, dan kebingungan. Jika kondisinya cukup parah atau zat yang masuk ke tubuh banyak, penderita bisa kejang, koma, sampai meninggal dunia.
2. Gejala keracunan etilen glikol tahap kedua
Pada tahap kedua keracunan etilen glikol, bagian tubuh yang terdampak adalah bagian jantung dan paru-paru.
Tahap ini biasanya terjadi setelah 12 jam sampai 24 jam setelah terpapar etilen glikol di atas ambang batas normal.
Penderita bisa mengalami pernapasan lebih cepat daripada biasanya, batuk-batuk, dan sedikit sesak napas.
Dalam kondisi seperti ini, tekanan darah biasanya akan naik atau turun secara ekstrem.
Apabila kondisinya cukup parah atau konsentrasi etilen glikol yang masuk ke dalam tubuh cukup tinggi, penderita bisa mengalami gagal jantung sampai fatal atau meninggal dunia.
3. Gejala keracunan etilen glikol tahap akhir atau gagal ginjal
Keracunan etilen glikol dosis tinggi bisa jadi penyebab gagal ginjal selang 24 jam sampai 72 jam setelah seseorang terpapar zat ini.
Gagal ginjal ini ditandai dengan tidak bisa kencing atau urine yang keluar sangat sedikit.
Penderita terkadang juga mengalami sakit perut, mual, dan muntah atau muntah darah.
Tergantung banyaknya paparan etilen glikol, penderita bisa mengalami gagal ginjal sementara atau sifatnya akut sampai gagal ginjal kronis atau berkepanjangan.
Kenali 3 tahap gejala keracunan etilen glikol di atas. Jika Anda mendapati gejala di atas, segera bawa penderita ke rumah sakit terdekat. Masalah kesehatan ini bisa diatasi dengan terapi obat antidot.
Daftar 23 obat yang tidak mengandung keempat pelarut yakni propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol dan atau gliserin/gliserol sehingga aman untuk digunakan sepanjang sesuai aturan pakai. (Berdasarkan data Kemenkes 102 produk yang digunakan pasien)
Dikutip Tribunnews dari konferensi pers BPOM, yang ditayangkan YouTube Badan POM RI, Minggu (23/10/2022) berikut hasilnya:
1. Alerfed Syrup (Guardian Pharmatama)
2. Amoxan (Sanbe farma)
3. Amoxicilin (Mersifarma TM)
Baca Juga: Nenek 109 Tahun Nikahi Berondong 33 Tahun, Beberkan Rahasia Jaga Suami Meski Sudah Berusia Senja
4. Azithromycin Syrup (Natura/Quantum Labs)
5. Cazetin (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
6. Cefacef Syrup (Caprifarmindo Labs)
7. Cefspan syrup (Kalbe Farma)
8. Cetirizin (Novapharin)
9. Devosix drop 15 ml (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
10. Domperidon Sirup (Afi Farma)
11. Etamox syrup (Errita Pharma)
12. Interzinc (Interbat)
13. Nytex (Pharos)
14. Omemox (Mutiara Mukti Farma)
15. Rhinos Neo drop (Dexa Medica)
16. Vestein (Erdostein) (Kalbe)
17. Yusimox (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
18. Zinc Syrup (Afi Farma)
19. Zincpro syrup (Hexpharm Jaya)
20. Zibramax (Guardian Pharmatama)
21. Renalyte (Pratapa Nirmala)
22. Amoksisilin
23. Eritromisin
Baca Juga: Nafsu Membara si Janda Bikin Pacar Kewalahan, Sehari Tak Cukup 5 Kali Bercinta, Begini Nasibnya Kini
Daftar 7 produk obat yang sudah dilakukan pengujian dan dinyatakan aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai. (Berdasarkan data Kemenkes 102 obat yang digunakan pasien)
1. Ambroxol HCI (Kimia Farma)
2. Anakonidin OBH (Konimex)
3. Cetirizin (Sampharindo Perdana)
4. Paracetamol (Mersifarma TM)
5. Paracetamol (Kimia Farma)
6. Paracetamol Sirup (Afi Farma)
7. Paracetamol Drops (Afi Farma)
Daftar 3 produk obat yang telah dilakukan pengujian dan dinyatakan mengandung cemaran EG/DEG melebihi ambang batas aman dan telah diumumkan pada 20 Oktober 2022. (Berdasarkan data Kemenkes 102 obat yang digunakan pasien)
1. Unibebi Cough Sirup (Universal Pharmaceutical Industries)
2. Unibebi demam Sirup (Universal Pharmaceutical Industries)
3. Unibebi demam drops (Universal Pharmaceutical Industries)
Baca Juga: Tips Hidup: 6 Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin D, Salah Satunya Rambut Rontok!
GridPop.ID (*)