GridPop.ID - Tips hidup berikut ini perlu kalian ketahui.
Jika tak ingin terserang penyakit mematikan, tips hidup berikut ini perlu kalian terapkan.
Tips hidup kali ini akan membahas bahaya tidur kurang dari 7 jam.
Dilansir dari laman cewekbanget.com, berikut ini beberapa gangguan yang bisa mengintai kita kalau sampai tidur kurang dari 7 jam.
1. Obesitas
Sudah tahu belum, kalau kurang tidur bisa berdampak pada lonjakan berat badan atau obesitas?
Menurut penelitian, orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari 7 jam saat malam cenderung memiliki indeks massa tubuh lebih tinggi dan mengalami obesitas.
Ini karena tubuh mengurangi pelepasan peptin atau hormon penekan nafsu makan dan bikin tubuh lebih menggunakan energi, saat kita kurang tidur.
Ketika leptin ditekan, hormon ghrelin yang menstimulasi nafsu akan meningkat, ditambah lagi kalau kita mageran. Nah lho!
2. Diabetes
Diabetes bakal menggentayangi siapa saja yang menerapkan gaya hidup buruk, termasuk saat kita kurang tidur.
Studi menemukan hubungan antara kurang tidur dan diabetes tipe 2.
Jadi ternyata, orang paruh baya dan orang tua yang kurang tidur 2 kali lebih mungkin mengalami diabetes tipe 2 daripada orang yang cukup istirahat.
Pasalnya, tidur membantu mengatur glukosa dan metabolisme.
Kurang tidur juga mengakibatkan lonjakan kortisol yang bisa membuat sel lebih resisten terhadap insulin.
3. Penyakit Jantung
Kurang tidur dapat membahayakan jantung dan menyebabkan aterosklerosis.
Aterosklerosis adalah penumpukan plak pada arteri.
Sementara itu, studi lain menemukan, orang yang menghabiskan tidur dalam waktu minim memiliki tekanan darah lebih tinggi.
Jadi solusi termudah yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi tersebut adalah dengan memperbaiki pola dan durasi tidur.
4. Sistem Imun Menurun
Tidur cukup juga jadi bentuk upaya menjaga sistem imun tubuh.
Dalam sebuah penelitian, orang yang tidur enam jam semalam atau kurang empat kali lebih mungkin mengalami flu.
Tidur yang buruk mengurangi produksi dan pelepasan sitokin, sebagai protein serbaguna yang membantu sistem kekebalan merespons ancaman.
Ketika kita kurang tidur, tubuh jadi enggak dapat bertindak secepat itu.
5. Menurunkan Fungsi Kognitif
Dalam jangka pendek, kurang tidur mengakibatkan kurang fokus, sulit mencerna informasi, dan sulit menciptakan ide-ide baru.
Kurang tidur juga cenderung membuat kita lebih banyak melakukan kesalahan.
Saat kita tidur kurang dari enam jam, reaksi kita jadi 30 persen lebih lambat dan lebih buruk saat jam tidur makin sedikit.
Selain itu, suasana hati juga jadi berantakan sehingga kita lebih sensitif dan cepat merasa cemas.
Saat kurang tidur, tubuh akan kesulitan mengatur hormon stres dan kortisol yang bisa memengaruhi emosional kita.
Berapa banyak tidur yang dibutuhkan?
Kebutuhan tidur sering kali ditentukan oleh usia, meskipun genetika dan lingkungan, medis, dan kondisi perilaku seseorang dapat memengaruhi kebutuhan mereka.
Dikutip oleh kompas.com dari Very Well Health, berikut ini jumlah kebutuhan yang dibutuhkan berdasarkan usia yang direkomendasikan.
1. Bayi baru lahir (0 hingga 3 bulan): Rata-rata harus tidur 14 hingga 17 jam sehari, termasuk tidur siang.
2. Bayi (4 hingga 11 bulan): Rata-rata harus tidur 12 hingga 15 jam per hari, termasuk tidur siang.
3. Balita (12 hingga 35 bulan): Rata-rata 11 hingga 14 jam, termasuk tidur siang.
4. Anak-anak prasekolah (3 sampai 5 tahun): Harus rata-rata 10 sampai 13 jam per hari.
5. Anak usia sekolah (6 sampai 13 tahun): Harus rata-rata sembilan sampai 11 jam per hari.
6. Remaja (14 sampai 17 tahun): Harus rata-rata delapan sampai 10 jam per hari.
7. Dewasa muda (18 hingga 25 tahun): Harus rata-rata tujuh hingga sembilan jam per hari.
8. Dewasa (26 hingga 64): Harus rata-rata tujuh hingga sembilan jam per hari.
9. Lansia (usia 65 tahun ke atas): Harus rata-rata tujuh hingga sembilan jam per hari.
Baca Juga: Sama Istri Tak Mau 'Berdiri', Pria Ini Tega Lampiaskan Nafsu ke Anak, Uring-uringan Kalau Nggak!
GridPop.ID (*)