GridPop.ID - Orangtua di Balikpapan ini pilu setelah kehilangan anaknya.
Mereka kaget setelah menemukan bayinya mengambang di kolong rumah.
Melansir laman tribunnewsbogor.com, Warga RT 029 Kelurahan Margasari, Balikpapan Barat dibuat geger dengan adanya penemuan jasad balita yang mengambang di kolong rumah, pada Senin (26/12/2022) sekira pukul 19.35 Wita.
Diketahui jasad balita malang itu bernama Muhamad Gaisan Hutapei (3).
Kapolresta Balikpapan Kombes V Thirdy Hadmiarso melalui Kapolsek Balikpapan Barat Kompol Djoko Purwanto mengatakan bahwa saat itu orangtua korban kehilangan anaknya.
Kemudian setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan dengan posisi mengambang di kolong rumah korban.
“Awalnya orangtua korban tidak melihat anaknya ada di sekitar rumah. Terus setelah dicari, pukul 21.00 Wita oleh warga menemukan korban di bawah kolong rumahnya dalam posisi mengambang,” kata Djoko dikonfirmasi pada Selasa (27/12/2022).
Korban berhasil dievakuasi warga dan dilakukan penanganan awal.
Kemudian korban dilarikan ke Rumah Sakit Sayang Ibu dan Anak di Jalan Letjen Suprapto, Kelurahan Baru Ilir, Kecamatan Balikpapan Barat.
Sayangnya, nyawa korban tidak tertolong setelah dilakukan penanganan intensif.
“Pukul 21.15 Wita korban dinyatakan meninggal dunia setelah dilakukan perawatan intensif,” tuturnya.
Djoko mengatakan posisi air laut pasang di bulan Desember ini tidak menutup kemungkinan menjadi faktor korban tenggelam.
Atas kejadian tersebut orang tua korban tidak mau dilakukan otopsi.
“Orang tua korban tidak mau dilakukan otopsi dan sudah membuat surat pernyataan,” ujar Djoko.
Pascakejadian ini, Djoko mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di kampung atas air atau di pesisir untuk berhati-hati
Jangan Panik, Begini Pertolongan Pertama pada Orang Tenggelam
Dilansir dari laman kompas.com, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Agung Wijaya menjelaskan, seseorang sangat perlu mengetahui langkah-langkah awal pertolongan untuk orang awam tanpa kemampuan kemahiran apabila menemukan korban tenggelam.
Berikut penjelasan dari Dosen UM Surabaya untuk memberi pertolongan pertama bagi korban tenggelam:
1. Hindari kondisi Panic Attack
Menurut Agung, hal ini akan membuat tidak tenang dan dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang tidak tepat.
Contohnya langsung berusaha menolong korban dengan menceburkan diri ke air tanpa tahu kapasitas diri, atau kondisi aliran air yang dapat berisiko untuk diri sendiri dan menjadi korban selanjutnya.
"Lakukan mencari pertolongan kepada orang lain dengan cara berteriak, meminta tolong orang sekitar, dan dilanjutkan meminta bantuan untuk menghubungi pihak berwenang seperti SAR, ambulance, atau Polisi," kata Agung seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Sabtu (4/6/2022).
2. Mencari alat bantu
Alat bantu yang digunakan untuk membantu korban tenggelam bertujuan agar dapat menarik korban ke pinggiran.
Bisa menggunakan gala, bambu, tali, ataupun pelampung.
Agung menerangkan, apabila korban dapat terpinggirkan segera lakukan cek kondisi korban. Seperti cek kesadaran, apakah bernapas atau tidak.
Apabila tidak bernapas dan tidak ada denyutan nadi karotis yang terletak di dekat leher segera lakukan CPR atau pijat jantung.
"Lakukan hingga petugas medis datang untuk membantu," kata Agung.
Ia menjelaskan, apabila kondisi korban sudah ada kebiruan di area wajah tidak perlu dilakukan CPR.
3. Tetap gunakan life jacket
Dia menambahkan, ada tips lain cara menolong korban tenggelam untuk orang awam yang memiliki kemampuan berenang.
Menurutnya, orang yang hendak menolong tetap harus memperhatikan banyak hal.
Salah satunya penolong harus tetap menggunakan life jacket atau pelampung, saat melakukan pertolongan.
4. Kenali lingkungan dan arus air
Kenali lingkungan, arus air sebelum melakukan pertolongan dan berteriak mencari bantuan orang sekitar, dan menginstruksikan untuk menghubungi pihak yang berwenang.
"Berenang dekati korban tapi dengan tetap menjaga jarak, serta yakinkan korban untuk tidak panik," imbuhnya.
Selain itu, pertolongan yang bisa dilakukan yakni lempar pelampung atau tali ke arah korban, dekati korban.
Apabila kondisi korban sudah tidak panik lalu bawalah korban ke arah pinggir dan berikan pertolongan lanjutan bersama tim medis.
Dosen Disaster dan Emergency ini menyampaikan, dalam melakukan pertolongan perlu memperhatikan prinsip Time Saving Life Saving.
"Artinya semakin cepat waktu untuk merespon terhadap kejadian gawat darurat, semakin besar kesempatan untuk menolong korban," tutup Agung.
GridPop.ID (*)