GridPop.ID - Seorang pria menyusup di grup telegram yang terdiri dari ibu-ibu muda.
Oknum pria tersebut berpura-pura menjadi konselor laktasi palsu secara online.
Kasus ini diungkapkan oleh Nurun Nadia Masrom, seorang konselor laktasi yang memiliki ribuan follower di Twitternya.
Melansir TribunStyle.com, Nurun membuat grup telegram untuk berbagi ilmeu terkait laktasi dengan ibu-ibu muda.
Namun, kedok konselor palsu tersebut terbongkar ketika Nurun Nadia mendapatkan pesan dari pengikutnya yang mengadukan permintaan cabul dari seorang konselor dari grup Telegram tersebut.
Dalam kasus tersebut, konselor palsu itu meminta korban untuk mempraktikkan kegiatan memerah Air Susu Ibu (ASI) kemudian dikirim ke pelaku.
Pria nakal dengan identitas palsu tersebut mulai mengirimkan personal chat pada pengikut Nurun Nadia.
“Di grup Telegram saya, ada ibu-ibu yang mengungkapkan kendala yang mereka hadapi dalam menyusui bayinya. Dari sini para laki-laki akan menyiapkan modus operandinya" jelas Nurun Nadiayang dikutip dari Mstar.
"Mereka akan mengirim pesan pribadi kepada wanita yang berbagi masalah di grup sebelumnya dan memperkenalkan diri sebagai konselor laktasi untuk membantu ibu ini secara pribadi." imbuh Nurun Nadia.
“Tetapi beberapa wanita tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya akan dijadikan bahan seksual. Pria-pria ini sangat licik karena mereka berkomunikasi hampir sama dengan saya, sehingga ibu ini tidak curiga" pungkasnya.
Berhasil menipu korban, oknum pria nakal itu akan meminta hal yang aneh-aneh pada korban.
"Mereka merasa nyaman dan mulai mengikuti apa yang diminta," jelas Nadia soal perbuatan menjijikan itu.
Begitu korban terjerat jebakan, pria yang menyamar sebagai perempuan akan meminta foto dan video payudara untuk memudahkannya 'mendiagnosis' masalah menyusui.
“Mereka minta video dan gambar, bahkan ada yang berani melakukan video call. Tujuannya konon untuk melihat bagaimana cara ibu memerah, untuk melihat apakah cara ibu memerah sudah benar." ujar Nurun.
“Dan yang paling memalukan adalah pelaku meminta untuk melihat sendiri payudara korban karena ingin memeriksa apakah ada masalah dengan bentuknya atau tidak. Semua wanita ini telah tertipu dan saya merasa kasihan." tambahnya.
Ramainya kasus tersebut, akhirnya Nurun Nadia mewanti-wanti pengikutnya untuk berhati-hati.
Nurun Nadia menjelaskan bahwa dirinya tak akan meminta permintaan aneh-aneh seperti menunjukkan payudara korban.
Kasus pelecehan serupa juga terjadi di Tanah Air, dimana seorang jurnalis dilecehkan saat sedang meliput acara Rakernas Partai Ummat.
Diberitakan Kompas.com, Juru Bicara (Jubir) Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya meminta maaf atas pelecehan seksual yang menimpa seorang wartawati media online berinisial D .
"Kami sudah bertemu dengan jurnalis yang mengaku sebagai korban pelecehan tersebut, dan kami baru tahu ada kejadian setelah redakturnya yang memberitahu kami," ujar dia.
Mustofa mengatakan, korban sebenarnya bukan dilecehkan di dalam kegiatan resmi Rakernas Partai Ummat.
Akan tetapi, korban dilecehkan ketika sedang melaksanakan wawancara terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di area luar gedung.
Kejadian bermula ketika pihak Partai Ummat menyediakan ruang konferensi pers untuk Anies Baswedan selaku bakal capres Partai Ummat yang hadir ke lokasi.
Namun, Anies memilih untuk konferensi pers di luar ruangan yang disediakan oleh panitia.
Di tengah-tengah proses wawancara tersebut, D mengalami pelecehan seksual. Namun, D mengaku tidak melihat secara jelas wajah pelaku.
GridPop.ID (*)