Find Us On Social Media :

Modus Ajarkan Anak Jaga Diri dari Pria Mesum, Ayah Ini Malah Praktik Langsung ke sang Anak, Mulai dari Mencium hingga Meraba

By Lina Sofia, Sabtu, 25 Februari 2023 | 15:02 WIB

Ayah rudapaksa anak sendiri, modusnya pelaku minta korban jaga diri dari pria mesum

GridPop.ID - Nasehati anak agar jaga diri dari pria mesum, Ayah ini malah rudapaksa anak kandungnya sendiri.

Korban yang masih berusia 15 tahun itu berkali-kali jadi korban rudapaksa ayahnya sendiri.

Modus yang dilakukan pelaku yakni korban diminta untuk menjaga diri dari pria mesum.

Namun, tak hanya lewat lisan, pelaku juga mempraktikkan apa yang ia beritahu ke korban.

Ternyata tak hanya satu anaknya yang menjadi korban, pelaku juga merudapaksa kakak korban.

Dihimpun Tribunnews.com, berikut fakta ayah di Bandung merudapaksa anak kandung:

Dilansir TribunJabar.id, modus yang dipakai pelaku dalam melancarkan aksinya adalah memberikan edukasi kepada korban untuk menjaga diri dari pria mesum.

Demikian disampaikan oleh Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Oliestha Ageng Wicaksana.

"Kalau ada laki-laki yang pegang payudara, mencium, dan lainnya dikatakan tersangka kepada anaknya, itu tidak boleh," ujar Oliestha, Rabu (22/2/2023).

Tak hanya memberitahu lewat ucapan, pelaku juga mempraktikkan langsung kepada korban.

"Tapi ia mempraktikkannya langsung kepada anaknya tersebut. Mulai mencium, meraba, dan lainnya. Itu dipraktikkan," jelasnya.

Baca Juga: Dikira Kerja di Tangerang, Gadis 20 Tahun Disekap & Ditiduri Dukun Keluarga Selama 3 Bulan, Ini Iming-imingnya

Saat itu, belum terjadi aksi rudapaksa oleh pelaku terhadap korban.

Baru setelah itu, pelaku merudapaksa korban dengan modus mengobati bisul korban.

Dikatakan Oliestha, pelaku sudah melakukan perbuatan bejatnya sekira 10 kali, sejak Januari 2023.

Dikutip dari TribunJabar.id, niat bejat pelaku itu mulai muncul setelah istrinya meninggal pada 2021 lalu.

"Pada saat istrinya meninggal dunia, maka pelampiasan hasrat seksualnya ini dilimpahkan kepada anaknya," kata Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo, Kamis (23/2/2023).

Saat beraksi, pelaku mengancam korban dengan kata-kata yang membuat korban tak bisa menolak.

"Kata tersangka, akulah yang menafkahimu, aku satu-satunya yang menafkahimu, siapa lagi yang akan menghidupimu kalau bukan aku'."

"Sehingga nurut lah (korban) untuk dilakukan perbuatan-perbuatan cabul dan persetubuhan itu," terang Kusworo.

Kusworo menjelaskan, kasus rudapaksa ini awalnya diselesaikan secara kekeluargaan.

Kakak korban sempat mengumpulkan semua anggota keluarganya, termasuk pelaku.

Dalam pertemuan itu, pihak keluarga meminta agar pelaku tak mengulangi perbuatannya lagi.

Baca Juga: Manfaatkan Situasi Rumah yang Sepi, Penjual Cilok di Cirebon Rudapaksa Bocah Perempuan 9 Tahun

Namun, pelaku masih tetap melakukan perbuatan bejatnya kepada korban.

"Sehingga dilaporkanlah oleh kakak tertua (dari korban) ke Polresta Bandung," jelasnya.

Setelah tahu telah dilaporkan ke polisi, pelaku pun melarikan diri ke luar Kabupaten Bandung.

"Kami terus melakukan penyelidikan, tidak lebih dari satu bulan, kami bisa amankan tersangka di wilayah Kabupaten Garut," bebernya.

Ternyata aksi rudapaksa itu tak hanya dilakukan pelaku terhadap satu anaknya.

Dari hasil penyelidikan, kakak korban juga pernah dirudapaksa oleh pelaku.

"Pertama kali yang menjadi korban anak tersangka yang paling tua, YH usianya 30 tahun pada saat itu," ungkap Kusworo, dilansir TribunJabar.id.

Saat melakukan aksinya ke anak pertamanya, modus yang dipakai pelaku yakni ia yang menafkahi korban dan adik-adiknya.

"Sehingga dengan korban anak pertama ini, hingga dilakukan persetubuhan sebanyak tiga," terang Kusworo.

Belkangan ini beragam kasus pelecehan seksual kerap diperbincangkan, lantas bagaimana cara membantu korban pelecehan seksual agar sembuh dari trauma yang dialaminya?

Dilansir artikel Kompas.com, berikut 3 cara yang bisa dilakukan untuk membantu korban pelecehan seksual:

1. Berikan support dan dengarkan ceritanya

Korban pelecehan seksual atau perundungan yang mengalami traumatik, cenderung akan mengalami perubahan sikap atau karakter.

Bisa jadi dari yang awalnya periang menjadi pendiam, suka menyendiri, menepi ataupun stres hingga depresi.

Sehingga, pada tahap awal gejala traumatik inilah keluarga dan orang terdekat harus benar-benar memberikan support atau dukungan sebaik mungkin.

2. Bantu cari solusi

Setelah mendengarkan semua perasaan yang terpendam dari si korban, Anda sebagai orang terdekat ataupun keluarganya harus berusaha membantu dia mencari solusi dari persoalan yang ada.

3. Ajak korban melapor dan konsultasi

Tindakan berikutnya yang perlu dilakukan oleh orang-orang terdekat korban pelecehan seksual atau perundungan adalah perke ke pendampingan psikiater atau psikolog klinis, dan melaporkan aksi perundungan itu ke pihak berwenang.

Baca Juga: PILU, Bocah 9 Tahun Jadi Budak Nafsu Bejat Ayah Tiri, Dikunci di Kamar Mandi hingga Makan Sekali Sehari

GridPop.ID (*)