GridPop.ID - Wanita ini mengeluh sakit setelah berhubungan dengan suami.
Awalnya, wanita ini mengira sakitnya karena sudah lama tak berhubungan dengan sang suami.
Setelah ke dokter, wanita ini pun syok ternyata ada yang nyangkut di organ intimnya.
Ini yang terjadi.
Dilansir dari laman tribunstyle.com, seorang pasien wanita di Taiwan mengeluh kepada dokter soal sakit di area vitalnya.
Rasa sakit itu timbul setelah wanita tersebut berhubungan badan dengan suaminya.
Sang istri memang sudah lama tak berhubungan intim, hampir setahun, lantaran suami bekerja di tempat yang jauh.
Dia mengira rasa sakit itu disebabkan karena lama tak bercinta dengan suami.
Setelah tahu penyebab sebenarnya, ia terkaget-kaget. Rupanya ada sesuatu benda yang nyangkut, sangat menganggu aktivitas intim dengan suami.
Setelah diperiksa dokter, ternyata ada sedikit gangguan yang disebabkan oleh tampon.
Di pasaran memang banyak sekali jenis produk pembalut kewanitaan.
Beberapa wanita memilih menggunakan pembalut sekali pakai seperti yang lebih sering ada di iklan-iklan.
Namun, sebagian wanita memilih menggunakan pembalut jenis tampon karena sifatnya yang relatif lebih kering sehingga menghilangkan rasa sesak di area kewanitaan.
Penggunaan tampon pun perlu diperhatikan secara tepat, begitu pun dengan pelepasannya.
Sebab, banyak sekali kasus penyakit yang mengancam jiwa terkait pembalut jenis tampon tersebut.
Melansir Eva.vn, Zhang Yuqi, dokter kandungan dan ginekologi di Taipei Wanfang Hospital, Taiwan, pernah merawat pasien wanita yang mengalami kecelakaan akibat tampon.
Pasien itu ialah seorang istri berusia 32 tahun yang sudah lama tinggal jauh dari suaminya.
Sejak suaminya kembali bekerja dan menetap di Taiwan, dia jadi memiliki kesempatan lebih intim.
Namun, setiap kali selesai berhubungan wanita tersebut selalu merasakan sakit di area pribadinya, di sebelah kanan bawah.
Rasa sakit itu seperti kesemutan, terkadang panas seperti robek.
Dia pun berpikir itu karena efek terlalu lama tidak berhubungan badan.
Sang istri kemudian pergi ke klini untuk pemeriksaan apusan serviks.
Ketika dokter melakukan tes, ditemukanlah selang plastik kecil yang tersangkut di sisi kanan vagina dan mengeluarkan bau tak sedap.
Jadi, dokter menyarankan wanita itu untuk pergi ke rumah sakit yang lebih besar.
Dokter Zhang Yuqi kemudian mengatakan bahwa ada bagian tabung plastik pendorong tampon yang tertinggal di dalam vagina.
Hal itulah yang menyebabkan hiperplasia abnormal pada dinding vagina wanita tersebut.
Dokter juga mengatakan bahwa jika selang plastik itu menempel terlalu lama dan tidak diangkat, mukosa vagina akan menghasilkan hiperplasia jaringan sklerosis, yang membutuhkan perawatan bedah.
Diduga pasien tersebut menggunakan tampon dengan mendorong terlalu dalam dan lupa bahwa ada selang pendek di dalamnya.
Karena tidak memeriksa dengan hati-hati, akibatnya selang pendek itu tersangkut di dinding vagina, sekitar 1 cm dari serviks.
Setelah prosedur dilakukan dokter, tabung plastik yang tersangkut itu kemudian bisa diambil.
Dokter Zhang Yuqi pun mengimbau bahwa penggunaan tampon sebenarnya dapat memberikan kenyamanan lebih saat menstruasi.
Namun, harus diperhatikan cara penggunaannya dengan benar dan menggantinya secara teratur.
Apa Itu Tampon?
Dilansir dari laman kompas.com, tampon adalah penampung darah haid berbentuk silinder kecil yang terbuat dari bahan penyerap cairan seperti katun, rayon, atau keduanya.
Menggunakan tampon saat haid umumnya akan memudahkan pergerakan perempuan.
Bukan hanya itu, tampon juga tidak meninggalkan kesan tebal dan mengganjal pada celana dalam seperti pada pembalut.
Sebab, bentuk kecil dan cara menggunakan tampon yang dimasukkan ke dalam vagina membuat seseorang tidak merasa seperti dalam masa menstruasi.
Namun begitu, penggunaan tampon masih dinilai ekstrem oleh sebagian orang.
Dilansir dari laman Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), tampon didesain untuk dimasukkan ke dalam vagina dengan atau tanpa aplikator.
Jenis tampon yang mendapat persetujuan FDA adalah tampon sekali pakai, dan melarang penggunaan jenis reusable tampon.
Adapun penggunaan tampon, wajib diganti setiap 4-8 jam sekali dan tidak boleh menggunakan tampon selama lebih dari 8 jam.
Saat memasukkan tampon terutama untuk pemula terkadang terasa menakutkan dan menyakitkan.
Namun, menurut laman Obgyn University of Colorado, kunci utama adalah mencuci tangan dan berusaha sesantai mungkin agar tampon lebih mudah masuk. GridPop.ID (*)