Risiko puasa yang bisa terjadi pada orang dengan diabetes yaitu kekurangan gula darah (hipoglikemia) atau lonjakan glukosa (hiperglikemia).
Dilansir dari kompas.com, hipoglikemia bisa terjadi karena pasokan makan yang berkurang atau kekurangan cairan (dehidrasi), sehingga gula darah anjlok.
Sementara itu, hiperglikemia atau kenaikan gula darah bisa terjadi akibat tidak meminum obat secara teratur atau konsumsi makanan dan minuman manis di waktu berbuka hingga sahur.
Untuk itu, Ardy menyarankan, pasien diabetes yang akan menjalani ibadah Ramadhan, diedukasi agar mencoba puasa setiap Senin dan Kamis agar terbiasa.
Pasien juga wajib periksa dahulu dengan dokter untuk mengetahui risiko puasa dan menyesuaikan dosis obat diabetes yang akan diminum.
Kemudian, dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu tidak menganjurkan puasa pada penderita dengan kondisi berikut:
Pasien diabetes tipe 1 yang harus menggunakan insulin untuk kebutuhan sehari-hari
Diabetesi lanjut usia atau lansia di atas 61 tahun
Wanita hamil dengan riwayat diabetes atau diabetes gestasional
Puasa untuk penderita diabetes perlu berhati-hati untuk mencegah kadar gula darah turun atau melonjak secara drastis.
Karena itu, sebelum ber puasa setiap penderita diabetes perlu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kondisi kesehatannya secara keseluruhan, dan mengetahui penyesuaian dosis obat yang digunakan selama menjalankan puasa.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul "Simak, Bukan Cuma Menahan Hawa Nafsu, Ini Manfaat Puasa Ramadhan untuk Pasien Diabetes"
Baca Juga: 11 Manfaat Puasa untuk Kesehatan Tubuh dan Mental yang Tak Terduga, Para Ahli Sampai Takjub
(*)