Selain itu, penelitian juga menyebut bromelain dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan hidung, dan juga membantu penyembuhan luka dan luka bakar, menurut NCCIH .
Sebuah studi yang dipublikasikan di Biotechnology Research International menemukan bahwa bromelain dalam nanas dapat membantu mengurangi efek diare.
3. Mengandung antioksidan untuk tangkal penyakit
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Juni 2014 di Jurnal Molecules, menyebut nanas adalah sumber antioksidan yang bagus, khususnya fenolik, flavonoid, dan vitamin C.
“Antioksidan adalah senyawa dalam makanan yang dapat membantu melawan peradangan dan radikal bebas dalam tubuh,” kata Allison Knott, RDN, ahli diet di New York City
Menurut NCCIH , radikal bebas adalah molekul yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan menimbulkan masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung, diabetes tipe 2, penyakit Alzheimer , dan masalah mata.
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti nanas dapat berperan dalam melawan risiko tersebut.
Bagi sebagian orang, mungkin saja dapat memiliki risiko saat mereka mengonsumsi buah nanas, atau mengalami efek samping saat makan nanas dalam jumlah tertentu.
Buah nanas adalah pelunak daging yang sangat baik, sehingga makan terlalu banyak ternyata bisa menyebabkan mulit terasa tidak nyaman hingga nyeri, termasuk bibir, lidah dan pipi.
"Akan tetapi (efek samping makan buah nanas) itu akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa jam. Tetapi jika rasa tidak nyaman itu berlanjut, hingga menyebabkan ruam, gatal-gatal atau kesulitan bernapas, maka disarankan segera mencari bantuan medis," jelas Flores.
Melansir artikel Kompas.com, efek samping makan buah nanas, menurut ahli, kemungkinan negatif disebabkan oleh kandungan vitamin C pada buah nanas yang sangat tinggi.
Mengonsumsi atau makan buah nanas terlalu banyak akan dapat menyebabkan diare, mual, muntah, sakit perut atau mulas.