Find Us On Social Media :

Tubuhnya Dipenuhi Abu Vulkanik, Video Pendaki Perempuan yang Terjebak dalam Erupsi Gunung Marapi Ini Viral

By Helna Estalansa, Senin, 4 Desember 2023 | 16:45 WIB

Ilustrasi gunung erupsi

GridPop.ID - Peristiwa Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat meletus baru-baru ini viral di media sosial.

Tak hanya itu saja, video dari seorang mahasiswi saat mendaki Gunung Marapi turut viral di media sosial.

Dalam video viral tersebut, pendaki perempuan ini terjebak dalam erupsi Gunung Marapi.

Kondisi wanita yang terperangkap di Gunung Marapi saat ini sangat mengkhawatirkan.

Sebelumnya, mengutip dari TribunTrends,com, Gunung Marapi di Sumatera Barat dilaporkan mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sore dan mengeluarkan abu vulkanik.

Seorang pendaki perempuan, yang diketahui bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19) adalah seorang mahasiswi Politeknik Negeri Padang dan warga Kota Padang.

Ia mengirimkan video melalui grup WhatsApp BKSDA Sumbar.

Dalam video tersebut, tubuh perempuan berusia 19 tahun itu terlihat dipenuhi abu vulkanik, tampak lemas, dan sempat meminta pertolongan.

Zhafirah juga terlihat pasrah, berharap dapat melewati cobaan ini.

Baca Juga: Berteriak dan Muntah Darah Jika Tak Dituruti, Viral di TikTok Ibu Hamil Ngidam Mandi di Pantai hingga Susur Hutan

Ibu Zhafirah, Rani Radelani, membenarkan bahwa video yang beredar adalah anaknya, sementara barang-barang Zhafirah telah hilang.

Video itu dikirim Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.

Selain itu, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.

Zhafirah sebelumnya melakukan pendakian bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dengan rencana pulang pada hari kejadian, Minggu (3/12/2023).

Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus dengan dentuman keras pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.45 WIB.

Kolom abu mencapai ketinggian 3.000 meter, terdengar hingga ke wilayah Kota Bukittinggi, dan disertai hujan abu vulkanik.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah Timur.

Meskipun erupsi masih berlangsung, dengan letusan tambahan pada pukul 14.54 WIB, tinggi kolom abu tidak teramati.

Saat ini, Gunung Marapi berada pada status Level II (waspada), dengan rekomendasi agar masyarakat di sekitarnya dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak.

Berdasarkan catatan BKSDA Sumbar, jumlah pendaki yang terdata dari sistem booking online dan yang telah cek in di pintu masuk Batu Palano adalah 54 orang, sedangkan dari pintu masuk Koto Baru ada 13 orang.

Pihak BKSDA Sumbar bersama stakeholder masyarakat sedang berusaha mengevakuasi, dan hingga pukul 17.00 WIB, sudah ada 28 orang yang dievakuasi menurut Plh Kepala Balai KSDA, Dian Indriati.

Baca Juga: Jadi Tren Kreasi Croissant Baru, Apa Itu Cromboloni yang Sedang Viral di Media Sosial?

"Sebanyak 13 orang yang mendaki via Koto Baru sudah berhasil di evakuasi," terang PLH Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti, Minggu (3/12/2023).

Di sisi lain, Eka menyatakan bahwa hingga saat ini hanya 15 orang yang berhasil dievakuasi melalui Batu Palano, sementara masih ada 39 orang yang belum dievakuasi.

"Dari pintu masuk Batu Palano baru 15 orang yang sudah evakuasi, masih tersisa 39 orang," jelasnya.

Sebelumnya, Eka menyebut bahwa jumlah pendaki yang tercatat melalui sistem pemesanan online BKSDA Sumbar dan yang telah melakukan proses check-in adalah sekitar 70 orang.

"Di pintu masuk Batu Palano berjumlah 57 orang dan dari Koto Baru berjumlah 13 orang," terangnya.

"Update terkini pendaki yang naik dari Koto Baru sudah berada di pos 4. Sedangkan dari Batu Palano yang turun baru berjumlah 2 orang," sambungnya.

Eka menyampaikan bahwa saat ini Gunung Marapi telah mencapai tingkat waspada (Level II).

Eka menyarankan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan para pengunjung atau wisatawan tidak diizinkan untuk melakukan pendakian dalam jarak 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung tersebut.

"Saat ini booking online ditutup dan semua pintu masuk sedang berusaha untuk menghubungi semua pendaki. Semoga semuanya aman dan selamat," pungkasnya.

Baca Juga: Minimarket dengan Pemandangan Tercantik di Indonesia Viral di TikTok, View Indah Langsung Menghadap Gunung Batur

Hubungi Keluarga

Seorang mahasiswa yang berasal dari Kota Padang dilaporkan menjadi korban terjebak saat terjadi erupsi Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB.

Radit, seorang warga dari Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, menyampaikan bahwa anggota keluarganya, kakak sepupunya, terjebak ketika sedang melakukan pendakian di Gunung Marapi.

"Iya, ada, kakak sepupu saya," ungkap Radit ketika dihubungi oleh TribunPadang.com.

Radit menuturkan bahwa kakak sepupunya, bernama Zahfira, tinggal di Belimbing, kecamatan Kuranji, Kota Padang.

"Informasi terakhir masih bisa dihubungi. Namun, baterai Handphone (HP) tinggal 6 persen," tambah Radit.

Meskipun informasi terakhir masih bisa dihubungi, baterai handphone (HP) kakak sepupunya hanya tinggal 6 persen, dan diperkirakan sudah habis untuk saat ini.

"Informasinya menunggu bantuan di tempat, karena sudah tidak kuat," kata Radit.

Ia menjelaskan bahwa kakak sepupunya adalah seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Kota Padang.

"Untuk kapan dan sama siapa mendaki Gunung Marapi, saya kurang tahu," katanya.

Meskipun tidak mengetahui kapan dan dengan siapa kakak sepupunya melakukan pendakian Gunung Marapi, Radit mengetahui keadaan tersebut setelah menerima pesan WhatsApp yang menyatakan bahwa kakak sepupunya terjebak dalam insiden erupsi Gunung Marapi.

"Dia terjebak," tambahnya.

Baca Juga: Temukan Sosok Mirip Pocong Saat Gali Tambang, Unggahan Pria Ini Sukses Bikin Merinding hingga Viral di TikTok

(*)