Menurut informasi dari situs Kementerian Agama Kota Malang, Tarhib berasal dari kata dalam bahasa Arab rahiba, yarhabu, rahaban yang memiliki arti ittasa'a (membuka lebar, memperluas, membuat lapang).
Kata tarhib juga terkait erat dengan kata-kata seperti rihab, ruhbah, dan tarhab yang memiliki arti tanah yang lapang, tempat yang luas, menyenangkan, dan menyambut dengan hangat.
Dengan demikian, Tarhib bisa diartikan sebagai proses penyambutan.
Dalam bahasa Arab, Tarhib merupakan istilah umum untuk menyambut segala sesuatu, tidak hanya terbatas pada bulan Ramadhan.
Jadi, Tarhib Ramadhan dapat diinterpretasikan sebagai proses menyambut bulan Ramadhan dengan penuh suka cita, dengan hati yang terbuka, dan dengan kegembiraan yang meluap-luap, baik secara spiritual maupun fisik.
Contoh Pelaksanaan Tarhib Ramadhan di Indonesia
Berdasarkan Kamus Terjemahan Arab Indonesia Al Maaniy, secara etimologi tarhib berasal dari rahiba-yarhabu yang berarti menyambut dengan kegembiraan, penerimaan, atau penghormatan.
Sedangkan, tarhib berarti penyambutan.
Seperti yang dijelaskan oleh Kementerian Agama Kota Malang, istilah ini juga bisa diinterpretasikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk menyambut bulan Ramadhan dengan penuh kegembiraan.
Diketahui bahwa Ramadhan merupakan bulan yang sarat akan keberkahan dalam agama Islam, yang merupakan bulan kesembilan dalam kalender Hijriyah dan menawarkan banyak keistimewaan, termasuk ganjaran pahala yang dilipatgandakan serta pembukaan pintu surga.
Hal ini berlandaskan pada hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.