Namun, IPW enggan mengungkapkan identitas 6 dalang kerusuhan di aksi 22 Mei.
Untuk itu, IPW mendukung dan mendesak Polri bertindak cepat untuk menangkap dan menahan dalang kerusuhan itu.
"Tapi saya kira itu tugas Menkopolhukam dan polisi yang menjelaskan. Saya kira Pak Wiranto segera jelaskan," imbuh IPW dilansir dari kanal YouTube Metro Tv pada Senin (27/5).
Meski enggan mengungkapkan identitas 6 dalang kerusuhan, IPW mengaku memiliki sebuah keyakinan terkait sosok-sosok di balik kerusuhan tersebut.
Neta S Pane berkeyakinan, jika pihak kepolisian dan Menko Polhukam enggan mengumumkan sosok 6 dalang tersebut.
"Enggak mau atau tak berani?" tanya pembawa acara.
"Bisa dikatakan tak berani karena pihak yang dibelakangnya terlalu kuat," jelas Neta S Pane.
"Bahkan lebih kuat dari Menkopolhukam?" cecar pembawa acara.
"Menkopolhukam kan sudah pensiun. Jadi kalau kita lihat kerusuhan 22 Mei itu mau mencoba reuni atau nostalgia, menyalurkan hasrat antara peristiwa kerusuhan 1998. Tetapi untungnya saat 22 Mei malam itu sudah selesai," ungkap Neta S Pane.
Melansir TribunKaltim.com, berdasarkan informasi yang diperoleh IPW, ada enam orang dalang kerusuhan 22 Mei itu, yakni terdiri dari dua purnawirawan perwira tinggi, dua purnawirawan perwira menengah, satu tokoh preman, dan satu anak kiai ternama.
Source | : | Tribunjakarta.com,tribunkaltim.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Grid. |
Komentar