Melansir dari Kompas.com, polisi akhirnya mengungkap bahwa ucapan tersebut memang disengaja oleh Galih untuk mempermalukan mantan istrinya.
Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.
"Berdasarkan keterangan Galih berkaitan dengan apa yang dia sampaikan, memang intinya yang bersangkutan mengakui dia mengatakan (ikan asin) ingin mempermalukan mantan istrinya," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (8/7/2019).
Masih melansir dari Kompas.com, video 'ikan asin' tersebut belakangan ini juga ditelaah oleh seorang pakar studi gender dan budaya dari Universitas Sebelas Maret, Sri Kusumo Habsari, PhD.
Dirinya menjelaskan bahwa ia menangkap adanya unsur misogini di dalam kata-kata Galih.
Bagi Galih, perempuan baik itu Fairuz maupun Barbie adalah objek yang pasif dan objek seksualitas pria.
Source | : | Kompas.com,Gridpop.id |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |
Komentar