“Misogini bisa merupakan kebencian laki-laki terhadap perempuan, tetapi berada pada alam bawah sadar. Bagi pria yang misoginis, perempuan hanya objek belaka, diberi uang, dicukupi tapi hanya sebagai objek seks,” ujar Habsari via pesan singkat pada Kamis (11/7/2019).
Lebih lanjut dijelaskan Habsari, pria misoginis biasanya tidak malu membicarakan hubungan seks mereka dengan mengemukakan hal-hal tentang perempuan yang cenderung merendahkan, karena perempuan hanya objek dia.
Meski ia memuji pasangannya yang sekarang, tetapi unsur bahwa perempuan adalah objek bagi dia tetap terasa kuat.
Sifat misoginis Galih tersebut dinilai Habsari bertentangan dengan budaya asli Indonesia.
“Video tersebut justru tidak lagi mencerminkan nilai budaya Indonesia. Video tersebut malah mengingatkan saya sitcom Family Guy (asal Amerika Serikat) yang kental dengan unsur misogini,” kata Habsari.
Secara norma dan nilai budaya, Habsari juga menemukan adanya pergeseran, di mana hal-hal yang bersifat privat dibawa ke ranah publik dan tidak lagi malu untuk dibicarakan.
“Malu adalah budaya timur dan sudah hilang pada proses wawancara baik dari host (Rey Utami) maupun bintang tamu (Galih Ginanjar),” ucapnya. (*)
Source | : | Kompas.com,Gridpop.id |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Bunga Mardiriana |
Komentar