Hening menjelaskan, bila terjadi pemerkosaan di mana korban menolak melakukan persetubuhan, pelaku akan mencari cara untuk memuaskan hasrat seksualnya.
Oleh karena itu, pelaku nekat meluaki bahkan membunuh korban dan dijadikan target untuk menyalurkan napsu pelaku.
"Yang pasti mental anak bangsa menjadi bobrok," ujar Hening.
Pandangan orang ketika mendengar seks
Tersiarnya pemberitaan seks dan video dewasa tidak bisa kita hindari. Pasalnya, saat ada kasus satu selesai, maka dalam waktu dekat ada-ada saja kabar mengenai hal yang memuat seksualitas.
Hening menyampaikan, ada dua tipe psikis dari orang yang secara tidak langsung mengerti informasi tentang seks.
"Personal dengan tingkat aktivitas positif yang tinggi dalam berpikir dan bersikap tentu biasanya kurang berminat untuk hal-hal (seksual) tersebut," ujar Hening.
"Berbeda dengan personal yang tidak memiliki kegiatan terlalu banyak, dan hanya diisi waktu luang, pikiran negatif, mental tidak stabil. Meski awalnya iseng saja untuk melihat, selanjutnya ada unsur ketagihan," kata dia.
Agar tidak terus-terusan menonton video dewasa dan mampu mengendalikan keinginan, Hening menyarankan untuk melakukan aktivitas positif.
Menurutnya, jika positif dalam berpikir dan didukung mental yang stabil, biasanya kurang berminat dengan hal "esek-esek" seperti itu.
Adapun faktor dari lingkungan dan kelompok bermain juga berpengaruh pada individu untuk berpikir dan bersikap seperti apa.
Source | : | Kompas.com,ANTARA News |
Penulis | : | Veronica S |
Editor | : | Veronica S |
Komentar