"Kedua pelaku kemudian mendorong korban hingga terjatuh. Saat terjatuh itulah, ia melihat senjata api korban yang terselip di bagian pinggang," ujarnya.
Kemudian, para pelaku merebut pistol korban hingga menembak korban Briptu Fauzi Yurizal ke bagian perutnya sebanyak dua kali sehingga, korban meninggal dunia.
Melihat Briptu Fauzi Yurizal tewas karena tembakannya, kedua pelaku akhirnya melarikan diri ke arah Metro.
Senjata api dan ponsel milik korban dibuang di sekitar pepohonan bambu Bedeng 22 , Hadimulyo guna menghilangkan jejak.
Agar keberadaannya tak terlacak kepolisian, Arwan dan adiknya, Zeldi, berpindah-pindah tempat.
Kota Bandar Lampung jadi tempat persembunyian mereka yang pertama.
Setelah itu, kedua pelaku menyebrang ke Balaraja, Banten, tempat mereka menjual sepeda motornya.
Usai menjual sepeda motornya, Arwan dan Zeldi kabur ke Banyumas Jawa Tengah.
Hingga akhirnya, mereka mencoba menetap di Cilacap, Jawa Tengah hingga mengganti identitas.
Arwan mengganti namanya jadi Slamet Riyadi, sedangkan Zeldi berganti nama menjadi Sugeng Laksono.
"Kami hilangkan identitas, lalu pergi menyeberang ke Balaraja (Banten). Setelah itu ke Banyumas, lalu ke Cilacap," ungkap Arwan.
Source | : | Kompas.com,Grid.ID,Tribun Lampung |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar