Peristiwa itu terjadi pada pertengahan dekade 60-an, atau sekitar meletusnya peristiwa G30S/PKI.
Cerita tersebut diceritakan oleh Bu Tien dalam buku "Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia", karangan Abdul Gafur, tahun 1992 lalu.
Dalam buku itu, Tien Soeharto mengungkapkan pada saat itu dia sedang mengungsi di Kebayoran Baru, karena adanya peristiwa G30S/PKI.
Saat berada di Kebayoran Baru itulah, Bu Tien mendapatkan informasi adanya seorang anak perempuan yang sedang mencari ayahnya.
Ayah dari gadis muda itu bernama Soeharto.
"Ia sedang menunggu di rumah Chaerul Saleh. Maka saya memutuskan untuk datang sendiri ke tempatnya," ungkap Tien dalam buku itu.
Saat mendatangi anak tersebut, Bu Tien mengenakan jaket tentara dan dikawal oleh ajudannya.
Saat berada di Rumah Chaerul Saleh di Jalan Teuku Umar, anak perempuan tersebut ditemani seorang anggota AURI.
Begitu bertemu anak tersebut, Bu Tien membawanya dan memeriksanya.
"Saya lalu membawanya pergi. Tiba di rumah saya interview dia," ucap Tien.
Source | : | Tribunnews.com,Tribun Jatim |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar