Katanya, keluarga besarnya merangkul apapun dosanya dan tetap menganggapnya sebagai keluarga.
"Di situ saya merasa dekat dan merasa diperhatikan oleh keluarga," jelasnya.
Selanjutnya, ada sosok lagi yang berperan penting dalam proses tobatnya di mana saat dirinya dipindahkan ke Lapas di Sidoarjo, Surabaya.
Sosok yang ia maksud adalah para petugas lapas yang sudah seperti keluarga dalam melayaninya dengan baik.
"Di situlah mereka melakukan pendekatan dengan hati, sehingga luluhlah saya," jelasnya.
Hingga akhirnya ia menyatakan diri ingin ikut dalam upacara peringatan Hari Kemerdekaan RI.
Ia pun mengatakan keinginannya untuk menjadi pengibar bendera.
Di luar dugaan, ia mendapat banyak dukungan dari BNPT dan Densus 88.
Hal itulah yang membuatnya merasa kalau yang bersahabat dengannya adalah para TNI dan polisi, yang kemudian merangkulnya tanpa melihat siapa dia sebelumnya.
"Di situlah saya merasa saya tidak sendirian lagi," ungkapnya.
Source | : | Kompas.com,Bangkapos.com |
Penulis | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar