Kendati demikian, rupanya Yuni mengaku sempat mengalami mimpi perihal terjatuh dari atas jalan layang.
Sekira seminggu sebelum kecelakaan, ia mimpi terjatuh dari salah satu jalan layang di Jakarta Timur.
"Pas jatuh dari atas jembatan langsung ditolongin orang. Ya namanya mimpi jadi anggap bunga tidur aja. Saya langsung istigfar. Tapi ternyata sama dengan kejadian yang saya alami pas kecelakaan," ungkapnya.
Kondisi terkini
Pascaoperasi, Yuni sebenarnya sempat divonis mengalami kelumpuhan maupun kebutaan.
Hal ini akibat tulang ekornya yang patah akibat kecelakaan.
"Itu buat saya down sampai jarang makan selama 6 bulan. Jadi makan kayak sesuap aja. Berat saya sampai turun 15 kg," katanya.
Tak ingih menyerah, akhirnya Yuni bangkit dan tetap semangat. Ia menjalani terapi di Rumah Sakit hampir setiap hari.
"Alhamdulillah hasilnya baik. Pas 10 bulan terapi saya bisa duduk dan dilanjut dengan belajar jalan. Dokternya pun sampai heran, karena biasanya pasiennya dia yang kena tulang ekor berakhir dengan kelumpuhan," ungkapnya.
Kini, kondisinya berangsur membaik meskipun Yuni merasa trauma ketika melihat flyover dan tak berani lagi mengendari sepeda motor.
"Alhamdulillah sekarang sudah bisa jalan. Cuma sekarang masih harus pakai popok aja. Jadi pas jatuh duduk saluran kemih saya kena dan itu membuat saya tak berasa ketika buang air kecil. Tapi selebihnya sudah baik-baik saja. Beberapa pen juga sudah diizinkan untuk dilepas," tandasnya. (*)
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Veronica Sri Wahyu Wardiningsih |
Komentar