Penelusuran itu berkaitan dengan komputer Profesor Davies sehingga dia ditangguhkan sebelum akhirnya diberhentikan karena pelanggaran berat.
Davies pada awalnya mengatakan bahwa dia telah menikmati gambar-gambar itu karena penasaran, namun akhirnya dia mengaku kalau dirinya memiliki kecanduan.
Masalah yang dia timbulkan ini dilaporkan ke Dewan Medis Umum dan mengancam kariernya di bidang kedokteran.
Profesor Davies mengatakan kalau dirinya telah kecanduan pornografi sejak usia 18 tahun.
Ketika itu, pertama kalinya dia membeli majalah dewasa.
Meski begitu, Davies mengaku dia pernah mendapatkan konseling di klinik kecanduan seks.
Kepada Praktisi Medis di Tribunal Service dia mengatakan bahwa, "Bisa dibilang, sepanjang masa dewasa saya, sejak remaja, saya memiliki masalah dengan kecanduan porno. Saya dulu membeli majalah tetapi tidak sesering sampai internet muncul yang kemudian jadi lebih banyak akses."
Dia kemudian mengaku menjadi lebih sering mengakses film dewasa di rumah.
Pada 2010, dia pun melakukan pengakuan kepada istrinya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Luvy Octaviani |
Editor | : | Andriana Oky |
Komentar