Mengingat betapa sedihnya ia dan dinas saat setiap menit menerima telepon dari rumah sakit.
"Sedih Mbak sebentar lagi bulan puasa, saya pingin teriak di jalanan di lampu merah, macet, dini hari masih macet, masyarakat enggak ada yang ngerti," ungkapnya.
"Sedih Mbak tiap hari nerima telepon, tiap menit ada jenazah yang harus dilayani yang harus dilakukan dengan protap Covid-19," lanjutnya.
Mendengar cuhatan pilu Syam, Najwa Shihab terlihat menunduk dan menahan untuk tidak menangis.
Najwa pun sangat memahami perasaan yang dialami oleh Syam saat ini.
"Iya Pak Syam. Saya membayangkan mungkin keluarga Pak Syam di rumah juga sesungguhnya khawatir Pak Syam harus berjibaku melakukan pekerjaan, tapi di sisi lain banyak masyarakat yang bahkan tidak peduli dan cuek," tegas Najwa.
(*)
Source | : | Tribunnews |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar