"Kami berharap memiliki setidaknya beberapa dosis yang siap digunakan pada bulan September," kata Sarah Gilbert, dilansir Bloomberg.
"Mungkin tidak akan cukup, tapi kita bisa memulainya dari sekrang, karena akan membuat semakin banyak dosis," tambahnya.
Sarah Gilbert merupakan seorang peneliti dari Universitas Oxford.
Penelitiannya tentang vaksin dimulai pada tahun 1994.
Bahkan ia dianugerahi 2,8 juta dollar dari Lembaga Nasional Riset Kesehatan dan Penelitian dan Inovasi Inggris pada bulan Maret untuk meningkatkan upaya tiimnya untuk pindah ke penelitian vaksin Covid-19.
Uji klinis yang dilakukan ialah imunisasi eksperimental kelompok.
Organisasai Kesehatan Dunia (WHO) telah menghitung 70 kandidat dalam pengembangan vaksin dengan tiga lainnya dalam pengujian manusia.
Uji coba yang dilakukan Sarah Gilbert ini sebanyak 510 peserta akan dibagi menjadi lima kelompok.
Kemudian akan diamati selama sekitar enam bulan dengan opsi untuk kunjungan lanjutan sekitar setahun setelah memasuki uji coba.
Source | : | Serambinews.com |
Penulis | : | Luvy Yulia Octaviani |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar