GridPop.ID - Venezuela adalah salah satu negara yang kaya akan minyak mentah.
Baru-baru ini Venezuela mengumumkan kondisi darurat energi.
Mata uang negara ini pun menjadi sangat tidak berharga hingga membuat warganya memilih untuk menjadikannya sebagai kerajinan.
Alasannya, uang tersebut justru lebih bernilai saat dijadikan kerajinan tangan.
Kini, saat harga minyak anjlok begitu dalam, bahkan dianggap sudah tidak bernilai sama sekali, Venezuela semakin jatuh ke dalam lubang krisis yang semakin dalam.
Saking frustasinya dengan krisis, negara ini berencana untuk membongkar brankas penuh emas yang bisa jadi menjadi salah satu sisa-sisa harta terakhirnya.
Venezuela membuka brankas emasnya dan menyerahkan berton-ton emas batangan kepada sekutu lamanya Iran.
Venezuela menimbun sekitar 9 ton emas dengan nilai setara US$ 500 juta dan menyerahkan kepada Iran dengan mengikatnya pada sebuah jet.
Sumber Bloomberg menyebut, dana tersebut untuk pembayaran untuk bantuan Iran dalam menghidupkan kembali kilang penyulingan bensin Venezuela yang lumpuh.
Pengiriman emas tersebut mengakibatkan angka cadangan devisa Venezuela turun tajam.
Venezuela dilanda krisis dan hanya memiliki US$ 6,3 miliar aset mata uang keras. Angka ini terendah dalam tiga dekade.
Iran dan Venezuela memiliki hubungan cukup erat dan sama-sama memiliki sumber pendapatan dari minyak.
Kejatuhan harga minyak memperburuk kondisi ekonomi keduanya.
Bagi Iran kesepakatan dengan Venezuela akan memberikan sumber pendapatan baru.
Sedangkan bagi Venezuela bisa menjaga pasokan bensin tidak habis.
Iran adalah tujuan terbaru untuk emas Venezuela setelah AS menindak kesepakatan serupa yang dilakukan rezim Nicolas Maduro dengan Rusia, Turki dan Uni Emirat Arab.
Perusahaan penerbangan yang bermarkas di Teheran, Mahan Air, telah menerbangkan lebih dari setengah lusin jet ke negara di Amerika Selatan dalam sepekan terakhir.
Sebagian besar mengirimkan bahan tambahan bensin, suku cadang dan teknisi untuk membantu memperbaiki kilang utama di sepanjang pantai barat laut Venezuela.
Sementara itu, Mahan Air telah mengirim pesawat lain ke bandara internasional di luar Caracas.
Dimana mereka membawa emas batangan untuk dibawa kembali ke Teheran, Iran.
Kejatuhan harga minyak membuat harga emas yang disimpan di Caracas, Venezuela menjadi sumber kekayaan paling penting.
Venezuela dalam kemiskinan ekstrem di bawah pemerintahan sosialis Nicolás Maduro Moros.
Sementara negara itu menyimpan sekitar 70 ton emas di brankas dan sekarang menjualnya menjadi semakin sulit.
Ketika pendahulu Maduro, almarhum Hugo Chavez, berkuasa.
Maduro dan pemimpin Iran saat itu, Mahmoud Ahmadinejad, membuat kesepakatan berbagai proyek energi, pertanian, dan keuangan.
Bahkan keduanya membuka pabrik perakitan mobil bersama di sebelah barat Caracas.
Setelah kejatuhan Venezuela dengan inflasi yang meningkat sekitar 3.500%, menurut indeks Bloomberg, mata uang Venezuela menjadi tidak ada harganya.
Belum lagi saat ini telah terjadi karantina ketat untuk memerangi pandemi virus corona.
Venezuela panik dan mencoba mengamankan makanan serta bahan bakar.
Sumber menyebut, saat banyak staf bank sentral yang terisolasi di rumah, pengangkutan emas batangan ke mobil-mobil lapis baja yang akan dibawa ke bandara terpisah dan dilakukan oleh karyawan dan pejabat keamanan bersenjata berat dari brankas yang terletak di pusat kota Caracas.
Harga emas kontrak pengiriman Juni 2020 kembali ke bawah level US$ 1.700 per ons troi.
Hingga pukul 15.15 WIB, harga emas turun 0,95% di US$ 1.678,10 per ons troi. Sedangkan emas di pasar spot turun 0,79% di US$ 1.673,22 per ons troi.
(*)
Source | : | Kontan.co.id |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Maria Andriana Oky |
Komentar