Studi di Universitas of Chicago memperhatikan bahwa masalah tidur berpitensi menyebabkan obesitas, dan pada gilirannya akan mengakibatkan diabetes.
Karena kadar lemak dalam darah berdampak pada metabolisme kita dan kemampuan insulin untuk mengatur kadar gula darah kita.
Para peneliti menganalisis efek kurang tidur pada akumulasi lemak, dengan membandingkan 19 pria dengan pola tidur mereka yang hanya 4 jam semalam.
Kadar lemak tinggi ditemukan dalam darah, selama 8,5 jam setiap malam, selama periode sama mereka yang kurang tidur akan menyebabkan resistensi insulin.
Hal itu adalah tanda pra-diabetes, mereka yang tidur lebih banyak tidak akan menunjukkan tanda obesitas atau pra-diabetes.
2. Penyakit Alzheimer
Tahun 2013, peneliti di Universitas John Hopkins, di AS menyimpulkan bahwa kurang tidur dapat menjadi penyebab penyakit Alzheimer, dan meningkatkan laju perkembangannya.
Penelitian ini didasarkan bahwa tidur sangat diperlukan bagi otak, dan bisa menghilangkan limbah racun dan akumulasi racun yang mengakibatkan demensia.
Penelitian ini dilakukan pada 70 orang dewasa yang berusia 53 hingga 91 tahun, peneliti menemukan mereka yang memiliki masalah tidur, memiliki jumlah beta-amiloid yang tinggi di otak mereka.
Ini adalah sebuah penanda penyakit Alzheimer yang tidak bisa disangkal.
Source | : | Intisari Online |
Penulis | : | Septiana Risti Hapsari |
Editor | : | Popi |
Komentar