GridPop.ID - Sudah kurang lebih 6 bulan penduduk dunia berkutat dengan pandemi Covid-19.
Di Indonesia sendiri pemerintah sudah mulai sedikit melonggarkan PSBB dan memasuki masa transisi menghadapi kehidupan new normal.
Di sisi lain, WHO justru memberi peringatan keras karena kasus kematian Covid-19 justru kian melonjak.
Sampai Rabu (10/6/2020) pukul 00.31 GMT atau pukul 07.31 WIB tercatat 412.997 orang meninggal dunia dari 7.311.660 kasus sejak pandemi Covid-19 ditemukan di Wuhan, China.
Data sesuai update situs Worldometers.info tersebut mencatat, ada 3.596.692 orang sembuh dan Amerika Serikat masih di peringkat negara terbanyak Covid-19 dengan 2.045.549 kasus, sembuh 786.451 kasus, meninggal 114.148 orang dengan kematian terbaru hari Rabu pagi ini sebanyak 1.093 orang.
Kondisi lonjakan kasus tersebut terkesan memaksa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk bersuara lantang.
"Pandemi ini telah berlangsung selama lebih dari enam bulan, ini bukan saatnya bagi negara manapun untuk bersantai," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
WHO melihat terdapat kemajuan dalam memerangi Virus Corona di Eropa, tapi juga menyatakan pandemi tersebut "memburuk" di seluruh dunia.
Ia menyebut, sebanyak 75% dari kasus hari Minggu (7/6) berasal dari 10 negara saja—sebagian besar di benua Amerika dan Asia.
Bagaimanapun, Tedros mengaku pihaknya mendapat dorongan semangat setelah melihat "tanda-tanda positif" di sejumlah negara.
"Di negara-negara ini, ancaman terbesar adalah berpuas diri," ujarnya.
"Berbagai hasil dari kajian-kajian yang meneliti berapa banyak populasi yang terpapar virus menunjukkan sebagian besar orang di dunia masih rentan terinfeksi," tambahnya.
Ucapan tersebut mengemuka ketika kajian yang dilakoni sebuah tim di Imperial College London menyatakan "jumlah kematian akan sangat besar" di Eropa tanpa pemberlakuan 'lockdown'.
Tim itu mengestimasi 3,2 juta orang bakal meninggal dunia pada 4 Mei jika langkah-langkah, seperti menutup toko-toko dan perkantoran serta meminta khalayak tinggal di rumah, tidak dilakukan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan masker harus dipakai di tempat umum untuk membantu menghentikan penyebaran Virus Corona.
Masker jadi penghalang
Badan WHO mengatakan informasi terbaru menunjukkan bahwa masker bisa menjadi "penghalang bagi droplet yang mungkin menularkan penyakit."
"Kami menyarankan pemerintah untuk mendorong agar masyarakat umum memakai masker," kata Dr. Maria Van Kerkhove, pemimpin tim pakar WHO untuk Covid-19.
Pada saat yang sama, WHO menekankan bahwa masker wajah hanyalah satu dari serangkaian alat yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko penularan — dan bahwa masker jangan sampai memberi khalayak perasaan aman yang palsu.
"Masker saja tidak akan melindungi Anda dari Covid-19," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 9 Juni 2020: Pecah Rekor! Pasien Baru Tambah 1.043 dalam 24 Jam
Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 1.043 orang, per Selasa (9/6/2020).
"Sehingga total ada 33.076 kasus positif," ujar Juru bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, Selasa (9/6/2020).
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 510 orang, sehingga total pasien sembuh ada 11.414 orang.
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 40 orang, sehingga total ada 1.923 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 7 Juni 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 8.033 (25.8%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 5.948 (19.1%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 2.404 (7.7%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 1.904 (6.1%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 1.615 (5.2%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 1.285 (4.1%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 1.129 (3.6%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 1.064 (3.4%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.035 (3.3%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 808 (2.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 626 (2.0%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 605 (1.9%)
BALI
Jumlah Kasus: 582 (1.9%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 496 (1.6%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 495 (1.6%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 329 (1.1%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 269 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 259 (0.8%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 244 (0.8%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 228 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 210 (0.7%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 186 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 179 (0.6%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 169 (0.5%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 159 (0.5%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 144 (0.5%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 134 (0.4%)
RIAU
Jumlah Kasus: 118 (0.4%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 103 (0.3%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 102 (0.3%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 97 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 94 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 92 (0.3%)
ACEH
Jumlah Kasus: 20 (0.1%).
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunjambi.com dengan judul Sebut Pandemi Virus Corona Makin Memburuk, WHO: Ini Bukan Saatnya bagi Negara Manapun untuk Santai!
Source | : | Tribunjambi.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |
Komentar