GridPop.ID - Bertahun-tahun melalang buana di dunia hiburan membuat Raffi Ahmad sukses mendulang pundi-pundi rupiah yang tak main-main banyaknya.
Lihat saja dari rumahnya yang megah bak istana raja hingga rentetan mobil mewah yang terparkir disekitarnya.
Saking tajirnya, Raffi Ahmad bahkan mendapat julukan sebagai sultan Andara.
Dari ujung rambut hingga ujung kaki Raffi Ahmad pun selalu menempel barang-barang bermerek internasional.
Tentu saja harganya juga mampun membuat dombet mendadak bolong.
Lebih mengejutkan lagi, baru-baru ini suami Nagita Slavina itu mengungkap pengalamannya yang bikin semua orang melongo.
Bagaimana tidak, presenter kondang itu mengaku pernah membelanjakan uang hingga Rp 35 miliar dalam waktu singkat.
Hal itu diterungkap dalam Youtube 'Kakak Beradik Podcast - Wow!! Pengeluaran Raffi Sekali Belanja 35 Miliar' pada Minggu (28/6/2020).
"Waktu itu gua pernah beli kapal, villa private, lamborgini, itu total dalam 6 bulan 30 sampe 35 miliar," ujar Raffi Ahmad.
Mantan kekasih Laudya Cynthia Bella itu mengaku sedikit menyesal lantaran tidak bijak dalam mengatur keuangan.
"Setelah itu gua ngelamun, gila bodoh banget gua," ucap Raffi Ahmad.
Setelah merenung, Raffi baru sadar uang sebesar itu jika digunakan lebih bijak hasilnya akan lebih besar.
"Aturan bisa lebih bijaksana biar uangnya bisa beranak pinak," ujar Raffi Ahmad.
Ketika itu Raffi Ahmad mengaku belum menikahi Nagita Slavina.
Sebagai pria lajang, Raffi mengakui yang ada dipikirannya hanyalah menikmati hidup.
"Waktu itu belum nikah, gua pengen beli villa nanti sama cewek-cewek pake kapal kayak James Bond," papar Raffi Ahmad.
Meski begitu, Raffi Ahmad kini merasa beruntung lantaran sudah puas memenuhi nafsunya untuk hidup berfoya-foya.
Raffi sekarang pun jadi lebih bijaksana dalam memanfaatkan uang yang dia punya.
"Nafsunya gua waktu muda dulu udah puas. Bagusnya gua sekarang udah ngga begitu," ucap Raffi Ahmad.
"Sekarang fokus membesarkan satu company aja," pungkas.
GridPop.ID (*)
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | None |
Editor | : | Sintia Nur Hanifah |
Komentar