GridPop.ID - 9 Desember 2020 ditetapkan menjadi hari libur nasional oleh Presiden Jokowi karena bertepatan dengan Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) tahun 2020.
Pilkada serentak tahun 2020 dilakukan oleh sebanyak 270 daerah di Indonesia pada hari ini, satu diantaranya adalah kota Solo.
Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa dan Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) menjadi dua calon yang bersaing menjadi calon pemimpin kota Solo.
Jika terpilih salah satu diantaranya akan menjadi pemimpin di kota Solo selama lima tahun ke depan.
Dilansir TribunWow.com, terdapat beberapa fakta menarik di Pilkada Solo 2020.
1. Bajo Diterpa Isu Miring
Kabar kurang sedap menimpa paslon Bagyo -Supardjo (Bajo).
Keduanya sempat diduga melakukan ritual khusus malam sebelum pemilihan.
Bahkan isu tersebut sudah terdengar ke telinga Ketua KPPS TPS 08, Andre dan menyebar ke masyarakat.
Meski begitu, dirinya mengatakan bahwa isu-isu tersebut hanya sebatas isu belum pasti kebenarannya.
"Ini saya ngomong belum pasti bener ya, katanya dari calon 02 mau ada midodareni, katanya pusatnya di lapangan," kata dia saat ditemui TribunSolo.com Selasa (08/12/2020).
"Katanya mereka berkumpul di sana," sambungnya.
Sementara itu menurut Humas Tim Pason Bajo, Hendri Hendradi tegas membantah dan tidak membenarkan sama sekali kabar yang beredar tersebut.
"Info dari sinten (info dari siapa)? Itu tidak benar," kata Hendri.
"Itu saksi yang di sekitar rumahe Pak Bagyo," terangnya.
2. Gibran Tak Dapat Dukungan Suara Jokowi
Dilansir TribunWow.com, meski merupakan anak dari presiden, Gibran dipastikan tidak akan mendapatkan dukungan suara dari sang ayah.
Begitu pun juga dengan sang ibunda, Iriana Joko Widodo.
Hal itu lantaran baik Jokowi dan Iriana tidak terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU Solo.
Kepastian tersebut dikonfirmasi oleh Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti.
Menurutnya, saat ini Kepala Negara dan Ibu Negara itu sudah tidak lagi memiliki KTP dengan alamat Kota Solo.
Ia menambahkan satu lagi yang sudah tidak tercatat di data kependudukan Kota Solo, yakni Kahiyang Ayu yang merupakan adik dari Gibran.
"Sudah tidak masuk. Mbak Kahiyang sudah pindah," kata Nurul kepada TribunSolo.com, Senin (7/12/2020).
"Kemudian untuk KTP Pak Jokowi dan ibu Iriana sudah ganti Jakarta," jelasnya.
Dengan begitu, dari keluarga Jokowi, hanya ada tiga orang yang masih memilik hak di Pilkada Solo 2020.
Mereka adalah Gibran bersama sang istri Selvi Andana dan ditambah Kaesang Pangarep.
"Cuma Mas Gibran, Mas Kaesang, dan Mbak Selvi," tuturnya.
Nurul memastikan tidak akan ada perlakuan berbeda dengan pasangan lainnya, yakni Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo).
Sehingga dipastikan juga Pilkada Solo 2020 tetap berjalan dengan mengedepankan nilai-nilai demokrasi.
"Tidak ada perlakuan khusus," ucapnya.
3. Elektabilitas Kedua Paslon
Dikutip dari TribunSolo.com, berdasarkan prediksi dari lembaga Prospek Research Center yang dilakukan pada Selasa (8/12/2020), pasangan Gibran-Teguh akan menang telak.
Gibran diprediksi akan mendapatkan 62 persen suara.
Sedangkan sang rival, pasangan Bajo diprediksi hanya mendapatkan 3,25 persen suara saja.
Sementara itu sebanyak 18,75 tidak memilih atau abstain dan 16 persen lagi tidak masih belum tahu.
"Apabila pilihan abstain dan belum tahu pada akhirnya tidak menentukan pilihan, kemudian, suara sah hanya dihitung dari responden yang memilih pasangan calon maka perolehan Gibran-Prakoso
diperkirakan sebesar 95 persen dan Bajo sebesar 5 persen," kata Direktur Program Prospek Research Center, Nunik Nurhayati.
Tidak berbeda jauh dengan survei yang dilakukan oleh Indo Barometer yang mengunggulkn paslon Gibran-Teguh.
Dikutip dari Kompas.com, elektabilitas Gibran mencapai 65,3 persen.
Sebaliknya, angka elektabilitas pasangan Bajo hanya 4,5 persen.
Sedangkan sisanya sebanyak 30,3 persen terdiri dari tidak akan memilih, masih rahasia, belum memutuskan, tidak tahu dan tidak menjawab.
Kepastian tersebut diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari."Gibran dan Bagyo Wahyono kita lihat angkanya 65 banding 4 persen. Jauh ya selisihnya 60 persen," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam konferensi persnya, Senin (7/12/2020).
4. Dana Kampanye Kedua Paslon
Sebelum bersaing pada 9 Desember 2020, kedua paslon harus melaporkan biaya pengeluaran kampanye Pilkada 2020.
Berdasarkan laporan yang diterima KPU Kota Solo, besaran dana kampanye antara paslon nomor urut satu dengan nomor urut dua terpaut cukup banyak.
Dikutip TribunWow.com dari KompasTV, selisih antara keduanya mencapai 3,1 miliar.
Pasangan Gibran-Teguh melaporkan total pengeluaran selama masa kampanye sebesr Rp 3.215.119.818.
Sedangkan lawannya Bajo menghabiskan dana sebesar Rp 110.217.386.
Menurut Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti laporan dari kedua paslon diterima sehari pasca penutupan masa kampanye, Senin (6/12/2020).
"Itu kemudian akan kami audit. Hasil auditnya akan kami umumkan," ujar Nurul, Selasa (8/12/2020).
Sebagai informasi, Gibran bersama Selvi dan Kahiyang akan menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 22 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo
Sedangkan Calon Wali Kota Solo nomor urut 02 Bagyo Wahyono akan mencoblos di TPS 8 Kelurahan Penumping yang tidak jauh dari kediamannya. (TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
GridPop.ID (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Fakta-fakta Pilkada Solo: Bajo Diterpa Isu Miring hingga Gibran Tak akan Dapat Suara dari Jokowi
Source | : | TribunWow |
Penulis | : | None |
Editor | : | Luvy Octaviani |
Komentar